Carolina terkejut ketika mendengar Zhang Li tiba-tiba berkata untuk melenyapkannya. Apakah dia terlalu ceroboh memprovokasi pria tua itu?
Terlebih lagi, berdasarkan perhitungan kasar Carolina, masih ada banyak waktu sebelum mencapai dua jam sejak dia meninggalkan gedung fakultasnya. Apakah dia sekarang benar-benar akan lenyap?
Tapi Carolina berusaha untuk tidak menunjukkan kegelisahannya.
Hanya dua hal yang bisa Carolina lakukan saat ini, yang pertama, mengulur waktu. Meskipun tindakannya ini sepertinya tidak akan berhasil karena pria tua itu benar-benar marah akibat provokasi Carolina.
Yang kedua, Carolina hanya bisa berharap bahwa Yui, yang saat ini sedang melihatnya dari kamera CCTV, dapat melakukan sesuatu. Meskipun lagi-lagi Carolina cuma bisa menertawakan dirinya di dalam hati karena saat ini dia sedang menggantungkan harapannya pada kecerdasan buatan yang sama sekali tidak dia program untuk melakukan hal tersebut.
Maaf ya akhir-akhir ini gak bisa up 3 bab sekaligus karena lagi gak mood aja buat nulis *plak
tapi akan author usahain untuk up 3 bab kok setiap hari xD
Akhirnya keberuntungan berpihak di Carolina xD
Untung ada Yui, ya! Kalo gak Carolina udah lenyap, mungkin *plak
Jangan lupa untuk komen, kasi batu kuasa (biar kalian dapat 1 voucher gratis, hehe), gift (kalo yg lagi banyak coin xD), dan ulasan, ya.
Tetap terus dukung author, ya!
Salam,