Télécharger l’application
9.11% Cinta Kontrak Kerjasama (LoCC) / Chapter 38: Honeymoon

Chapitre 38: Honeymoon

Written by : Siska Friestiani

LoCC © 2014

Re-publish Web Novel : 17 Oktober 2020

💕 Siskahaling

Alyssa menghempaskan tubuhnya di ranjang king size di kamar hotel yang masih berada satu gedung dengan gedung pernikahannya. Gaun pengantin yang masih melekat di tubuhnya pun tidak ia hiraukan.

Yang paling penting saat ini ialah, ia harus mengistirahatkan diri. Tubuhnya terasa remuk redam sekarang. Kakinya pun terasa ingin putus saat ia harus berdiri lebih dari delapan jam untuk menyambut dan menyalami para tamu yang mengucapkan selamat kepada dirinya dan Mario. Sebagian besar para tamu yang datang adalah para kolega bisnis Mario dan Alyssa. Tak lupa juga para karyawan yang juga menjadi saksi hari bahagia pasangan baru itu.

Pintu kamar mandi terbuka. Ternyata Mario yang baru saja selesai membersihkan diri dari segala keringat yang menempel di tubuhnya. Penampilannya kembali segar dengan baju tidur berbahan satin yang menempel pas di tubuhnya. Rambutnya yang basah pun Mario keringkan dengan handuk kecil yang ia bawa.

Kini pandangan Mario tertuju pada sosok istrinya yang tengah berbaring lelah di ranjang mereka. Tidak salah bukan jika Mario menyebutnya ranjang mereka, bukankah ia dan Alyssa akan tidur bersama di ranjang itu nantinya walau hanya satu malam saja?

Mario mengamati wajah cantik Alyssa. Bahkan dalam keadaan seperti ini pun istrinya tetap terlihat cantik, di tambah peluh yang membanjiri dahi Alyssa, malah menambah kesan seksi.

Dengan hati-hati karena tidak ingin mengganggu tidur istrinya, Mario mencoba melepas pernak-pernik dan sanggul rambut Alyssa. Mengusap lembut rambut panjang dan halus milik Alyssa yang kini sudah tergerai bebas.

"Chuppp"

Mario mencium sejenak bibir Alyssa, mencoba membangunkan wanita itu dari tidur nyenyak nya. Sebenarnya ia tidak tega harus membangunkan Alyssa, namun bagaimanapun wanita yang baru saja menyandang status istrinya ini harus membersihkan badannya atau paling tidak mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur yang lebih nyaman.

"Hon, bangun sayang. Kau tidak ingin membersihkan dirimu dulu?" masih tak ada respon dari Alyssa, kini Mario beralih mengecup kedua mata Alyssa yang terpejam.

"Hon, setidaknya kau mengganti pakaian tidur agar istirahatmu lebih nyaman" Mario tersenyum saat Alyssa menggeliat dari tidurnya. Dahinya berkerut merasa tak nyaman saat istirahatnya terganggu.

Akhirnya amber itu terbuka, terlihat sayu saat menatap hazel Mario yang kini berada tepat di hadapannya.

"Hey, kau harus mengganti pakaianmu Hon, kau tidak akan nyaman saat kau tidur menggunakan gaun pengantin mu ini" Alyssa mengangguk lalu mendudukkan tubuhnya dan bersandar di kepala ranjang.

"Kau sudah selesai?" tanya Alyssa dan Mario mengangguk.

"Aku sudah selesai dari lima belas menit yang lalu" jawab Mario

"Baiklah, aku akan membersihkan diri dulu" ucap Alyssa lalu beranjak bangun menuju kamar mandi.

💕siskahaling

30 menit kemudian Alyssa baru keluar dari kamar mandi. Dan jika Alyssa tidak keluar juga, maka Mario tadi hendak mendobrak pintu kamar mandi. Takut-takut jika terjadi apa-apa dengan Alyssa di dalam sana.

Rambut Alyssa tergerai basah. Ia hanya mengenakan kemeja putih kebesaran milik Mario. Jangan kalian tanyakan ia membawa koper atau tidak. Yang pasti koper yang ia bawa sudah berubah menjadi koper yang berisi lingeri yang sudah pasti Sivia dalang dari ini semua.

Mau tak mau, suka tak suka Alyssa harus menggunakan kemeja milik Mario yang nyatanya pun hanya melindungi separuh dari sebagian pahanya. Tapi setidaknya itu akan lebih baik dari pada pakaian kekurangan bahan yang ada di dalam kopernya.

Dengan gusar, Mario menatap Alyssa yang baru saja keluar dari kamar mandi. Heran juga saat melihat Alyssa yang malah memilih mengggunakan kemejanya. Seingat Mario, ia tadi sudah membawa koper Alyssa dan miliknya ke kamar mandi.

Apa Alyssa berniat menggodanya? Tolonglah! Dengan kemeja putih kebesaran itu, Mario dapat mengamati sesuatu yang menyembul dan tercetak jelas di balik sana tanpa pengaman tersebut.

"Seingatku, aku tadi sudah meletakkan koper mu di kamar mandi Hon. Lalu kenapa kau malah memilih menggunakan kemeja ku. kau tak berniat menggodaku bukan?" Alyssa mencibir mendengar ucapan pervert Mario. Tak menggubris, Alyssa membaringkan tubuhnya lalu tidur membelakangi Mario.

"Hon?" Mario kini memeluk tubuh Alyssa dari belakang. Menikmati wangi segar yang menguar di tubuh Alyssa.

"Kau sudah menggodaku tadi sayang" ucap Mario mengelus lembut perut ramping Alyssa.

"Oh, ayolah Hon. Kau sudah menggodaku tadi, dan kau ingin lepas tanggung jawab begitu saja?" Mario kini mengecup punggung Alyssa yang terbalut kemeja putih miliknya.

"Istirahatlah, aku lelah sudah berdiri 8 jam lebih di atas pelaminan bersama mu tadi"

"Kau yakin, ingin melewatkan malam pertama kita begitu saja? Bukankah ini malam yang tepat untuk membuat malam yang panas dan panjang?"

Mario kembali menggoda istrinya, hanya menggoda tentu saja, karena Mario masih waras untuk mengajak Alyssa bercinta dalam keadaan yang memang melelahkan ini. Lagi pula ia juga merasakan tubuhnya sangat lelah. Tapi jika Alyssa mengajaknya bercinta pun dengan suka hati Mario akan melakukannya.

"Yakkkkk!!! Mesummmm!!!"

Mario tertawa begitu mendengar teriakan frustasi istrinya. Entahlah, ia begitu suka melihat Alyssa yang frustasi seperti ini karenannya. Membalikkan tubuh Alyssa, Mario langsung merengkuh tubuh mungil itu kedalam pelukannya. Menjadikan salah satu tangannya untuk menjadi bantalan Alyssa lalu mengecup kening istrinya dengan sayang.

"Good Night, Hon" lirih Mario lalu tertidur menyandarkan dagunya di puncak kepala Alyssa.

Alyssa sendiri terharu mendapat perlakuan manis dari Mario. Menyembunyikan wajahnya di dada bidang Mario, Alyssa memejamkan matanya, menuju alam mimpi yang sudah siap menyambut menuju esok di kehidupannya yang baru.

💕siskahaling

Alyssa terbangun di pelukan Mario. Matahari fajar sedikit menembus tirai putih jendela hotel. Masih gelap dan dingin. Dengan nyaman, Alyssa makin bergelung dalam pelukan Mario dan secara otomatis Mario mengeratkan pelukannya. Melingkarkan lengannya erat-erat di tubuh Alyssa.

Alyssa kembali memejamkan matanya. menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Mario. Menghirup dalam-dalam wangi maskulin yang menguar di tubuh suaminya.

"Jika kau terus seperti ini, kau benar-benar membuatku terangsang, Hon" ucap Mario parau. Hembusan nafas hangat Alyssa yang menyapu lembut dadanya benar-benar membuatnya tegang. Di tambah tubuh mereka yang terlalu dekat hingga Mario dapat merasakan benda lembut Alyssa yang tanpa pengaman tersebut.

Sadar, jika ia baru saja melakukan hal yang salah, Alyssa mendorong tubuh Mario menjauh hingga ke ujung ranjang.

"Mau kemana sayang?" Mario mencekal pergelangan tangan Alyssa saat melihat wanita itu hendak turun dari ranjang.

"Bersiap-siap, bukankah jam 7 pagi keberangkatan kita ke Hawaii?" Alyssa menatap Mario kesal.

"Aku tahu, tapi aku belum mendapat jatah ku di hari pertama kita sebagai suami istri pagi ini" Alyssa mengerut kening, tidak mengerti dengan apa yang Mario maksud.

"Morning kiss ku" tambah Mario mengetahui kebingungan Alyssa. Seketika itu juga Alyssa memutar bola matanya kesal ketika secara blak-blakan Mario mengucapkannya.

Mendekatkan wajahnya dengan wajah Mario, Alyssa lalu mengecup bibir Mario sekilas. Lalu beranjak menuju kamar mandi.

Sejenak Mario tampak tertegun, membeku, seolah tidak menyangka bahwa Alyssa baru saja menciumnya tepat di bibir. Tapi sedetik kemudian pria itu tersenyum, lalu menggelengkan kepalanya, gemas dengan tingkah istri cantiknya itu.

💕siskahaling


Load failed, please RETRY

Cadeaux

Cadeau -- Cadeau reçu

    État de l’alimentation hebdomadaire

    Rank -- Classement Power Stone
    Stone -- Power stone

    Chapitres de déverrouillage par lots

    Table des matières

    Options d'affichage

    Arrière-plan

    Police

    Taille

    Commentaires sur les chapitres

    Écrire un avis État de lecture: C38
    Échec de la publication. Veuillez réessayer
    • Qualité de l’écriture
    • Stabilité des mises à jour
    • Développement de l’histoire
    • Conception des personnages
    • Contexte du monde

    Le score total 0.0

    Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
    Votez avec Power Stone
    Rank NO.-- Classement de puissance
    Stone -- Pierre de Pouvoir
    signaler du contenu inapproprié
    Astuce d’erreur

    Signaler un abus

    Commentaires de paragraphe

    Connectez-vous