Chapitre 94: Perang emoticon

"Maaf mas Dirga apa ini tak terlalu banyak sepertinya mobil kami gak muat jika harus membawa semuanya. Mengingat saat berangkat mereka juga membawa beberapa ornamen penunjang pesta kemarin.

Dirga jadi kikuk sendiri. Apakah ini terlalu banyak?. "Sudahlah boss kita gak boleh menolak pemberian seseorang. Aku akan mengaturnya dalam mobil." Ucap nicko yang tampak lebih antusias.

"Kenapa kak Lina memberikan semua ini untuku?"

"Entah lah." Dirga mengangkat bahunya pura pura tak tau.

"Kak Lina baik sekali.."

"Apa kalian akan langsung pulang?"

"Ya masih ada project lain yang menunggu. Jadi kami harus segera kembali. Makasih sebelumnya udah repot repot ngirim barang barang ini ya mas Dirga.."

"Its okey.. emm hati hati di jalan." Dirga merasa seperti kehabisan kata kata tak tau lagi harus berkata apa.