Télécharger l’application
26.66% Panggil Aku Princess Jenny Ester Hermon / Chapter 8: 8.Berdamai Dengan Keadaan

Chapitre 8: 8.Berdamai Dengan Keadaan

Tak terasa sudah sebulan lamanya Jenny bekerja di tempatnya yang baru , Hotel C dikota D , dia menyukai pekerjaannya dan mulai membuat pandangan yang berbeda untuk rekan-rekan kerjanya dan juga GM(General Manager) nya yang bulan depan akan pindah ke kota lain , padahal Jenny sudah mulai menyukainya , dengan gaya "free stylenya" dan cuek beliau , ngga sok kuasa , rendah hati , pokoknya membumi , ngga memihak , menghimbau dan kadang pedas , tapi Jenny suka , dia salah satu GM(General Manager) yang disukai Jenny , setelah 2 (General Manager) Jenny sebelumnya di kota J , hotel bintang 5 dan di kota asalnya M , hotel bintang 4 , dengan chains yang dari luar +62 , bukan lokal dan ke dua duanya orang asing , yang dipekerjakan di negeri +62 dan mereka memang bagus , dari cara memimpin dan cara berkomunikasi dengan tamu pelanggan dan juga terhadap pekerja lokal , mereka lebih terbuka dan menilai sesuai dengan hasil pekerjaan yang dihasilkan , "profit oriented" dan "Open Management" , ngga ada yang ditutupi atau dilindungi . Sama seperti pak Randa yang orang +62 , baru ini pertama Jenny punya GM ( General Manager ) ngga kalah di banding orang asing kok , dia ramah cuman agak lebih kaku dengan peraturan , mungkin karena lebih memahami aturan di +62 ini , warga sendiri dan 2 Minggu lagi GM baru akan datang orang Local juga dan FBM (Food & Beverage Manager) juga akan pindah khabarnya ikut Pak Randa , ke kota Lain , Hhhmmm dalam satu waktu akan kehilangan 2 teman sekaligus , ya sudahlah dijalani saja pikir Jenny. Dan hari- haripun berjalan dengan baik tanpa ada kendala yang signifikan .

Hari yang ditunggu-tunggupun datang tanggal untuk gajian , semua wajah kelihatan sumringah , ndak dapat dipungkiri emang uang bukan segalanya , tapi uang bisa mengubah segalanya , ternasuk suasana tegang jadi tenang , wajah yang tadinya cemetung jadi cerah ceria , dan mengubah keseluruhan atmosfer sekitarnya , yang kena marah , cuman tersenyum saja menerima amarah atasan dan complain dari tamu , santai saja , seandainya suasana terus begini alangkah bahagia dan senangnya pikir Jenny , ngga terkecuali Jenny juga, dia akan menyisihkan 1/10 dari penghasilannya buat organisasi tempat dia beribadah Dan setengah buat Mama dan adik-adiknya dan sisanya buat keperluannya dan tabungan masa depan , biar sedikit tapi Jenny bahagia dia membayangkan pengen makan soup bakso ikan dan tumis sawi pahit di Resto Chinese yang ada dekat pasar di kota D , dan sore datang tanpa terasa karena senang menunggu suatu harapan yang pasti , gajian . Benar jam 16.00 wib , sudah ada laporan sms banking pada rekening anda ada dana masuk sebesar sekian Rupiah , ah bahagianya . Angannya segera mengejawantah sampai ke awan permai , dia segera menutup kantornya dan menitip kunci , dia pengen ke kamar buat berdoa dan mensyukuri rahmad yang Maha Kuasa padanya hari ini , dengan kekuatanNya dia dapat bertahan sebulan di tempat ini dan menerima gaji pertama , staffnya sudah memfeto agar ditraktir oleh Jenny , ya pikir Jenny ngga ada salah nya besok siang dia akan beli KFC untuk staffnya makan siang. Ups...dia segera masuk kamar dan membesihkan diri , mau berdoa mengucapkan syukur pada Tuhan dan abis itu transfer uang buat Mama dan adik - adiknya , terus mau makan malam di luar , di Chinese Resto dekat pasar Levin , hhhmm.

Selesai doa ,Jenny berkemas hendak pergi makan malam , dia juga transfer uang buat mama dengan mempergunakan aplikasi mobil banking , dan dia mau ambil cash untuk keperluan dia sehari hari , dia akan bawa mobil hotel , yang untuk operasional , sudah izin sama GM (General Manager) nya , handphonenya berbunyi , dia check ngga ada nomernya , mungkin dari luar negeri pikir Jenny , tamu tamu yang msu reservasi barangkali , dia segera menjawab, "hello evening Jenny speaking" , Jenny speaking kamu dimana , kata suara di seberang sana , oh lagi menuju lobby , oh ya siapa ini ya kata Jenny lagi , teman lama kamu , sudah aku tunggu di lobby , baik.kata jenny mengakhiri percakapan dan dia segera ada di lobby dengan wajah cerah dan penasaran , di melongok , nggak ada orang di lobby dan segera sesosok mahluk muncul dari restorant dan menyapa lembut , "halo Jenny speaking", katanya , mengejek , Jenny kaget bukan main , hah !? Kok mahluk sakit ini ada disini tiba-tiba ,teringat lah dia ,dia sudah blokir dia jadi mungkin dia langsung atau minta temannya yang orang Dinas kesehatan booking kamar untuk Dia , Dia emang ada check reservasi dari Dinkes 5 kamar checkin hari ini , hhhmm.... ketangkap aku pikir Jenny dia pura pura berkata lembut apa khabar pak Gilang , baik kata Gilang dengan senyum penuh kemenangan . Saya permisi ada urusan ke luar sebentar , kata Jenny sopan . Eh dia ngga perduli , malah terus nyerocos , bu Jenny temani saya makan ya , udah lapar neeh , dari siang belum makan , sibuk dari pelabuhan ngurusin pembayaran , "emang gue pikirin rutuk Jenny meskipun dalam hati , dia ngga berani kasar , karena di hotel ini Gilang adalah tamu , dia terpaksa menelan ludah yang terasa pahit , nanti saya temani ibu Jenny ke luar ya , ibu kan ngga ada supir ,ntar saya yang jadi supirnya ,Jenny hanya diam , menahan kesal hatinya , dia sudah tidak marah pada Gilang , malah dia sudah melupakannya . Ntah kenapa mahluk ini bisa ada di depannya sekarang , dan dia berlagak pilon , nggak berdosa .

Karena mereka bertemunya di hotel tempat Jenny bekerja jadi Jenny menganggap pertemuan ini , pekerjaan yang harus ditangani dengan resmi juga , dia malas banyak bicara akan nenyebabkan keributan juga , ntar dia yang akan malu , kayanya Gilang tau situasinya , bahwa dia diatas angin dan Jenny harus nurut sama dia. Mereka akhirnya makan bareng di Resto dan Ngga disangka Gilang berkata maaf , "kalau kemarin saya agak keras dan kasar sama kamu", emang saya sayang kok , sama kamu , katanya memandang wajah Jenny , Jenny ngga berani memandangnya , dia hanya tertunduk saja , dia takut memandang mata Gilang , takut pada kenyataan yang barusan dia dengar , dia ngga ada maksud ataupun niat untuk sementara waktu ini, hubungan yang seperti itu , dia masih mau berbakti dengan orangtuanya dan adik adiknya , belum ada kepikiran untuk seperti ini , kemudian Gilang berujar lagi , bukan pacar kok , kamu jangan khawatir , kamukan ngga punya abang , anggap aku abang kamu yang menjaga kamu disini , dan selama saya disini kamu harus hormati aku sebagai abang kamu dan kamu harus jadi adik yang baik , ok katanya , tersenyum dan menyentuh hidung Jenny dengan ujung jari telunjuknya , udah ngga usah galau ,wak ...santai katanya lagi , buka blokirnya ya , katanya setengah berbisik , jangan di biasakan blokir - blokir , "ok" .... katanya dengan semangat , Jenny diam saja belum bisa menerima , dia masih belum percaya pada Gilang , tapi dia menuruti perkataannya dengan membuka blokiran nya , di telphone dan di WhatsApp juga sms , mereka berdamai sudah. Jenny ngga mau membuat keadaan bagi dirinya menjadi sulit , dia ngga suka bermusuhan , ngga suka ribut dan ribet tapi apabila sudah menyangkut harga diri , Dia bersedia kehilangan seorang teman seperti Gilang ini. Dan mereka segera selesai makan. Dan Jenny berkata ngga jadi mau keluar dia , pusing mau istirahat saja. Okelah kalau begitu. Kata gilang aku juga mau mandi belum mandi dari siang tadi . Mereka bergerak menuju kamar masing- masing.


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C8
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous