Namara kembali ke istana klan Matahari sebagai Nefrita. Bahkan setelah melakukan hal sejauh ini, dia masih belum bisa mengungkap identitasnya. Sangat menyedihkan.
Suasana istana menjadi sangat sepi. Orang-orang tampaknya sedang berduka cita. Para pelayan bahkan tidak peduli kenapa Namara baru terlihat sampai sekarang.
Dengan perasaan lelahnya, Namara membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Dia menatap ke langit-langit kusam dan merasa semuanya sudah hampir selesai. Setidaknya sebagian dari rencananya sudah terlaksana dengan mulus.
"Nefrita …." Tiba-tiba ada yang memanggilnya.
"Ya?" Namara menoleh. Kemudian dia melihat Ellania yang mendekat. Wanita itu duduk di dekatnya dengan wajah yang kusam.
"Kau kenapa?" tanya Namara.
Ellania menghela napas panjang. Awalnya dia hanya diam, tetapi tiba-tiba dia menangis tersedu-sedu. Tentu saja tindakannya itu membuat Namara merasa heran.
"Kenapa kau menangis?"