Namara sudah selesai membersihkan rumput yang ada di permukaan makam. Kemudian dia menatap kedua nisan secara bergantian. "Aku pergi sekarang," lirihnya.
Kakinya mulai berbalik. Dia baru akan melangkah pergi ketika tiba-tiba mendengar suara langkah kaki mendekat. Keningnya langsung berkerut. Siapa itu?
Dengan cepat dia memadamkan cahaya di tangannya. Kemudian dia melompat bersembunyi di balik semak-semak yang tidak begitu jauh darinya. Ya, dia harus bersembunyi, dia tidak ingin kedatangannya diketahui orang lain.
Beberapa saat kemudian bayangan seorang pria mulai tampak. Pria itu menggunakan api sebagai penerangan. Dia berjalan dan berhenti tepat di samping makam orang tua Namara.
Dari balik semak-semak Namara bisa melihatnya. Pria itu tak lain adalah Vires. Untuk apa pria itu datang ke tempat ini? Untung saja Namara segera pergi, jika tidak dia mungkin akan dicurigai oleh Vires.