Di tempat lain, seorang wanita berdiri menghadap ayahnya. Dia menatap ayahnya dengan penuh harap. Wajahnya yang biasanya sedikit acuh tak acuh sekarang tampak seperti anak kecil yang memelas.
"Ayolah, Ayah. Biarkan aku yang membawa pulang kakak Eros. Aku yang akan mencarinya," rengek Luna pada ayahnya, Midas.
"Apa kau bisa dipercaya? Ayah takut kau hanya membuat masalah lain untukku," balas Midas. Dia juga menatap Luna penuh harap. Ya, berharap agar Luna mau menurut padanya.
"Aku pasti akan menjadi putri yang baik. Aku tidak akan membuat masalah apa pun. Aku hanya akan mencari Eros," ucap Luna sungguh-sungguh. Tentunya itu untuk meyakinkah Midas.
Sepertinya wanita itu sudah tidak bisa dicegah lagi. Midas merasa sedikit tidak berdaya. "Kenapa kau tidak mencari Leor saja? Dia juga belum kembali dan masih belum diketahui di mana keberadaannya."