Sampai kini sudah berada di dalam perjalanan menuju pulang, Khanza masih diam. Itu memang sikap Khanza seperti biasanya ketika berada di dalam mobil bersama dengan Ricko, sama halnya dengan Ricko. Akan tetapi, kali ini Ricko tampak gelisah dan sesekali melirik ke arah Khanza yang hanya terdiam menatap jalanan kota.
Begitu sampai di parkiran, Khanza keluar dari mobil lebih dulu dengan langkah cepat. Ricko pun bergegas menyusul langkah Khanza setelah menutup pintu mobilnya dan menguncinya. Dia berlari mengejar langkah Khanza yang tergesa-gesa.
"Sayang…" panggil Ricko dari belakang.
"Yah?" sahut Khanza menoleh ke belakang.
"Udahan marahnya, jangan membuatku takut." Ricko meraih tangan Khanza lalu menggenggamnya dengan erat.
"Apa aku terlihat marah?" tanya Khanza kembali.
"Jika kau tidak marah kenapa kau diam saja sejak tadi? Kau terlihat seperti sedang mengacuhkanku," jawab Ricko lirih.