Télécharger l’application
41.46% [BL] Hanya 24 Jam Saja / Chapter 17: Sarapan Pagi

Chapitre 17: Sarapan Pagi

Setelah pagi yang panjang di tempat tidur, kini kedua pria berbeda tinggi dan berat itu sedang sibuk beraktifitas di dapur.

Lebih tepantnya, Resa sendirilah yang terlihat sibu di dapur, sedangkan yang lain hanya berdiri bersandar di meja dapur sambil meminum kopi dan memperhatikan si ulat kepompong yang sedang bekerja keras.

"Selesai~" Kata Resa setelah menyelesaikan masaknya, dan membawa dua piring nasi goreng ke meja makan.

Zhu Zheng mengikuti kepompong itu dari belakang sambil memegang cangkir kopinya, dan segelas jus jeruk buatannya untuk kepompong.

Keduanyapun duduk berhadapan sambil menatap masing-masing pemberian.

Zhu Zheng memberikan jus jeruk pada Resa, dan mengatakan itu hadiah karena telah membuat sarapan pagi. Resa merasa sangat senang karena dia sangat menyukai jus jeruk. Tapi walaupun Zhu Zheng memberikan minuman yang pahit untuk dirinya, Resa masih akan menerimanya dan meminumnya dengan bahagia.

Sedangkan Zhu Zheng saat ini sedang menatap nasi goreng buatan resa. Sekilas tidak ada yang terlihat aneh dari rasanya dan bentuknya. Tapi telur mata sapi yang berada di atas nasi gorenglah yang menarik minat Zhu Zheng. Telur itu di hiasi dengan saos tomat, memiliki mata, dan mulut. Namun kedua mata itu di bentuk menjadi Love dan mulutnya di bentuk seperti mencium seseorang, dan di tambah aksen Love di sisi kanan mulut.

(contoh mata : 😍. mulut : 😘)

Zhu Zheng melirik Resa, yang saat ini tengah menatapnya juga dengan senyum lebar.

"Apa telurnya sangat cantik?"

Zhu Zheng menaikan sebelah alisnya dan berkata, "Sangat cantik, sampai membuatku ingin menusuknya dan mengigitnya perlahan di dalam mulutku."

"Oh benarkah? Maka aku ingin melihatnya."

"Kamu benar ingin melihatnya?"

"Tentu saja." Jawab Resa dengan senyum centil.

"Baiklah." Zhu Zheng berdiri dari duduknya dan memutari menja makan, berjalan menuju ke arah Resa berada.

Resa merasa bingung dengan tindakan Zhu Zheng. Bukanya dia (Resa) mengatakan tadi untuk memakan telurnya(?) Tapi kenapa malah menuju ke arahnya(?)

Setelah sampai di depan Resa yang saat ini terlihat bingung, Zhu Zheng berkata pelan tapi itu masih bisa di dengar dengan jelas oleh Resa, "Sesuai keinginanmu."

Kemudian meraih wajah Resa dengan kedua tangan kuatnya, dan menunduk ke bawah untuk menangkap bibir merah Cerry Resa.

Cuupp...

Resa, "..." Apa ini? Zhu Zheng, Zhu Zheng menciumku?!

Hanya kecupan beberapa saat, tapi itu bisa membuat pikiran Resa menjadi kosong.

Zhu Zheng menatap Resa yang masih mematung dalam kebingungan. Melihat itu sangat lucu, Zhu Zheng kembali melakukan tindakannya. Namun lebih berani dari sebelumnya.

Zhu Zheng mengangkat Resa di satu lengannya.

"Tian." Teriak Resa kaget.

Zhu Zheng menggeser piring beserta gelas dari atas meja, dan  kemudian menduduki Resa di atas meja sambil menciumnya brutal.

Lidah kuat Zhu Zheng menerobos dinding pertahanan (bibir) Resa dengan sangat mudah dan lancar. Lidah yang sangat kuat itu menjelajahi setiap deretan gigi Resa, dan merangsang daerah sensitif mulut yaitu langit-langit dengan menggunakan lidah kuatnya.

Tangan nakal Zhu Zheng bahkan telah masuk kedalam celana milik Resa, dan meremas kuat bongkahan pantat Resa.

Zhu Zheng menghentikan aksinya pada saat Resa memukul dadanya sebagai tanda peringatan bahwa dia (Resa) telah kehabisan napas.

Melihat tanpilan wajah Resa yang terlihat kacau, mata yang terlihat sayu, dengan bibir merah bengkak, dan di penuhi air liur di sekitarnya, tambah membuat Zhu Zheng menjadi gila.

Tapi Zhu Zheng masih bisa mengembalikan pikirannya yang jernih, dan tidak ingin membuat kepompongnya marah, jadi Zhu Zheng memutuskan untuk tidak melangkah lebih jauh.

"Tian..." Panggil Resa lemah lembut.

Panggilan itu membuat pikiran Zhu Zheng yang jernih kembali kacau.

Zhu Zheng menutup wajah miliknya dengan sebelah tangannya, tatapan tajamnya masih mengarah ke arah Resa yang sudah kembali terlihat kaku dengan wajah memerah karena malu.

Resa mendorong Zhu Zheng pelan, "Aku, aku sepertinya melupakan sesuatu di kamar." Sehabis mengatakan itu, Resa pun turun dari meja dan berlari seperti angin menuju ke lantai dua.

Bunyi suara pintu 'bang' bahkan dapat terdengar di telinga Zhu Zheng.

"Anak itu, kenapa suka sekali membanting pintu?"

Resa kembali menutupi dirinya seperti kepompong dan hanya menampakan wajah kecilnya,

"Kenapa dia tiba-tiba saja menciumku? Apa tindakan centilku tadi berhasil menarik minatnya?"

Semalam setelah kembali ke kamar tidurnya, dan galau dengan beberapa hal.

Resa memutuskan untuk berperilaku tidak tahu malu seperti yang di lakukan RanRan. Dan berniat menggoda Zhu Zheng agar berpaling padannya. Resa bahkan meminta maaf berkali-kali secara tidak langsung kepada Anita dan anak perempuannya, karena menginginkan Zhu Zheng menjadi miliknya.

Namun Resa tidak habis pikir bahwa bersikap centil seperti RanRan dapat dengan mudah menarik Zhu Zheng dalam pelukannya.

Bahkan Resa belum siap dengan serangan tiba-tiba Zhu Zheng.

.

.

.

Bersambung ...

Selesai pengetikan pada hari–

Rabu, 24 – 06 – 2020

Pukul 09.24 Wita


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C17
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous