Meninggalkan Mamahnya yang sedang dihibur oleh sepupunya dan suaminya, Artha bersama Anya menuju kolam lele untuk mencari putranya.
Dan ia menatap pemandangan indah di depannya yang membuatnya sontak terharu. Ia melihat Bapak Budi, Papahnya sedang mengajari Amoka bagaimana cara menangkap lele. Tetapi Amoka malah tampak menjerit-jerit kecil karena sangat geli memegang lele berukuran kecil di kedua tangan mungilnya. Sementara sang kakek malah tertawa terbahak-bahak menertawakan tingkah lucu cucunya. Apalagi saat lelenya berhasil meloloskan diri dari genggaman tangannya, Amoka tidak menyerah begitu saja, hingga ia berkali-kali mengangkap lele yang sedang joget ngesot di atas tanah.
"OPAAA!!! IKANNYA MAU LARI!!! IKANNYA MAU LARIII" Amoka berusaha menubruk ikannya hingga membuat baju dan tubuhnya seketika kotor.
Sebelum Anya melihatnya, Artha diam-diam mengusap pelupuk matanya yang tiba-tiba basah.
"AMOKA!" Artha memanggil nama putranya sambil terkekeh geli.
Selamat Pagiiiii buat kalian yang langsung lihat notif dan langsung baca.
Semoga kalian selalu sehat selalu dan lancar rezeki ya. Dan Octo juga ucapkan terima kasih buat kalian yang selalu mendukung novel ini dalam bentuk koin dan apa pun.
Akhir kata, salaaam!