Setelah bertingkah seperti dua orang buronan yang bersembunyi dari satu outlet ke outlet yang lain demi menghindari anak buah Pasha, Anya dan Amor akhirnya berhasil keluar dari Mall dengan mobil milik Amor yang telah menunggu di lobi untuk menjemput mereka.
"Kenapa, bu? Kok sampai ngos-ngosan?" tanya sopir Amor heran melihat majikan dan temannya yang tampak tersengal-sengal begitu masuk ke dalam mobil.
"Nggak apa-apa, Pak. Kita berdua abis lari-lari aja. Biar sehat," Amor beralasan sambil mengusap peluh di kening lalu mengusap perutnya. Membuat Anya jadi sedikit merasa bersalah pada Amor karena ikut merasakan kesulitannya.
"Lo nggak apa-apa kan, Moy?" tanya Anya khawatir. "Nggak lagi kontraksi dini kan?"
"Nggak, Nyak. Cuma baby-nya mendadak lebih aktif dari biasanya," sahut Amor sambil tersenyum lebar tanpa sedikit pun merasa khawatir. "Mungkin baby-nya ikut senang diajak lari-lari kayak tadi."
"Sorry ya, Moy. Gue sudah bikin lo susah..." ucap Anya merasa sedih.