Joe masih menatap Clarissa hingga menghilang dari pandangannya. Ada sebuah rasa penyesalan yang begitu besar di dalam hatinya. Dia sama sekali tak tega melihat Clarissa menjadi kecewa karena sikap maupun perkataannya. "Kak. Sepertinya Kak Clarissa marah karena ucapanku," cetusnya pada sosok lelaki yang cocok nggak jauh dari kursinya. Joe merasa serba salah dalam kondisi seperti itu, dia menjadi sangat bingung untuk menentukan sikapnya.
"Jangan memikirkan istriku ... mungkin dia hanya kelelahan sehingga membuatnya sedikit sensitif mendengarkan jawabanmu," sahut Andrew sambil memandang Joe yang terlihat tak enak hati. "Jika mau pulang sekarang ... kamu pulanglah. Biar aku yang menangani istri kesayanganku itu," lanjut Andrew sambil tersenyum hangat menenangkan hati Joe yang semakin gelisah