Stevani tertidur di pelukan hangat suaminya. Wanita itu terlihat begitu nyaman berada di dalam dekapan lembut seorang Jonathan Permana. Sebuah perasaan yang tak pernah dirasakannya sebelumnya, berada di dalam jarak terdekat antara dirinya dan lelaki yang berstatus sebagai suaminya itu. Ketika matahari semakin meninggi, tengah hari sudah terlewati. Wanita itu mengerjapkan matanya lalu memandangi wajah suaminya yang terlihat begitu tampan saat tertidur. Stevani mengembangkan sebuah senyuman yang sangat cantik, dengan sedikit ragu ... dia menyentuh bibir lelaki yang tadi sudah membuat dirinya tak berdaya dalam sentuhannya. Wanita itu menautkan bibirnya dengan suaminya, menyesapnya seperti seekor lebah yang mencari sari bunga. Sebuah perasaan yang di luar kendalinya, Stevani benar-benar sudah terjerat dengan pesona yang dimiliki oleh suaminya. Seolah dia terhipnotis dan tak mampu menolak aura memikat dari bibir Joe.