Chapitre 418: Sisa hati

"Apa aku mengenalmu?"

Itu sama sekali tidak terdengar seperti sebuah pertanyaan tapi lebih terdengar seperti suara petir yang mengguncang.

Lidah Ghani mendadak keluh, dia tertegun menatap Lucy yang terlihat tidak mengenalinya lalu bergantian menatap anak yang sedang menatap kearah ibunya dengan bingung itu.

Ghani tidak mungkin salah mengenali wanita yang berada dihadapannya ini, wanita yang ia sakiti tanpa belas kasih, wanita yang telah lama menghilang dalam hidupnya dan meninggalkan sejuta penyesalan yang sebagai hukuman atas perbuatannya dulu.

"Hey, aku tidak punya banyak waktu. Apakah kita saling mengenal?" Tanya Lucy lagi, ia terlihat tidak sabar.

Ghani langsung mendekat dan menyentuh tangan Lucy dengan gemetar.

"Lucy, aku tahu aku tidak termaafkan... Tapi aku menyesali segala hal yang telah aku lakukan padamu dimasa lalu." Ungkap Ghani menyesal.

Namun ekspresi yang Lucy tunjukkan sama sekali tidak terbaca oleh Ghani.