Berry menghentikan mobilnya di halaman rumahnya namun lelaki itu tak kunjung keluar untuk segera masuk ke dalam rumah. Malam ini, perasaannya begitu meluap dan menggebu seakan cinta itu terlalu dalam untuk gadis yang ada di sampingnya.
"Kita akan di sini terus?" Begitu Cherry bertanya. Tatapan gadis itu mengarah pada Berry yang menyangga kepalanya di setir mobilnya. Sedang menatap ke arahnya. Entah kesenangan seperti apa yang dirasakan dengan saling pandang seperti itu. Cherry bahkan lama-lama merasakan malu sendiri karena ulah Berry. Gadis itu mengulum senyum sambil menutup wajahnya dengan kedua tanganya. Namun Berry justru menarik tangan Cherry agar tidak menghalangi wajah cantiknya.
"Kita masuk setelah aku puas mandangin kamu." Berry menjadi orang berbeda ketika itu bersama dengan Cherry. Bukannya selama dia bersama dengan orang lain lalu menjaga image nya, bukan seperti itu. Dia hanya tak bisa seleluasa ketika bersama dengan Cherry.