Télécharger l’application
20% Pria Ketigaku / Chapter 12: Sahabat (2)

Chapitre 12: Sahabat (2)

Éditeur: Wave Literature

"Jangan! Memangnya kamu tau pintu selatan? Pintu yang ada air mancur tari dengan musik yang mengiringinya. Aku tidak tahu jenis musik apa yang diputar. Takutnya tidak ada siapa pun yang tahu kalau ada seseorang di dalam sana…"

Su Ran lagi-lagi meracau. Dia saat ini memiliki seorang tunangan. Menurut perkataannya, dia sendiri pun tidak puas dari dirinya sendiri, meskipun dia belum pernah mengakuinya. Namun, Jing Wushuang merasa telinganya selalu bergema dari 'keparat' ini. Meskipun dia belum pernah bertemu dengannya, tapi dia selalu mendengar sahabatnya menceritakan tentang 'keparat ini', jadi sulit untuk tidak mengetahuinya. 

"Baiklah. Kalau kamu terus meracau seperti ini aku tidak bisa memastikan untuk bisa datang dalam sepuluh menit."

"Baik baik. Aku tutup. Kamu hati-hati kalau menyetir. Aku tunggu."

Jing Wushuang segera pergi ke tempat parkir mobil yang berada di lantai 1. Dia langsung membawa mobilnya itu ke pintu selatan sesuai perkataan Su Ran, dengan begini dia tidak perlu untuk memutar balik.

Orang-orang lebih sedikit keluar pada cuaca seperti ini. Perjalanan Jing Wushuang sangat lancar dan tidak ada hambatan, bahkan dia tidak pernah menemui lampu merah. Dengan kondisi seperti ini dia dia bisa datang ke pintu selatan Huijingwan dalam waktu 6 hingga 7 menit saja. Dari kejauhan, dia melihat sosok Su Ran yang bersembunyi dengan payung kecilnya, dia pun tertawa licik memperhatikan temannya itu.

Jing Wushuang memberi sinyal, lalu Su Ran pun baru menolehkan kepalanya. Melihat mobil sahabatnya, dia langsung berlari, membuka pintu penumpang dan meloncat masuk ke dalam. Dia juga melempar payungnya ke kursi belakang tanpa melihatnya. Sambil membenarkan posisi duduknya, dia juga berkata, "Sayang, sini kakak cium dulu. Emmuach…" Dia benar-benar mendekatkan kepalanya dan mencium pipi putih temannya itu. 

"Cuaca ini benar membuatku gila. Bahkan juga membuatku mengetahui kalau keparat itu mengencani seorang wanita. Lihat saja apakah aku akan melabraknya atau tidak," lanjut Su Ran.

Jing Wushuang sudah terbiasa dengan sifat wanita satu ini. Melihat Su Ran yang sangat jengkel, dia pun tidak tahan untuk bertanya, "Memangnya Kak Su mau melabrak siapa?"

"Wanita itu lah! Dasar tidak tahu malu. Berani-beraninya menginginkan priaku."

"Priamu?"

"Hei Shuang Shuang, kamu kesal atau tidak, tapi kamu tahu kalau bukan itu maksudku."

"Maksud yang mana?"

"Menyebalkan…" Su Ran sudah berencana akan mencubit wanita yang disebelahnya ini, tapi pandangannya langsung berubah dan menunjuk ke arah mobil yang dikenalnya keluar dari tempat itu. Dia pun langsung menghentikan gerakannya dan justru menepuk punggung tangan Jing Wushuang, "Shuang Shuang lebih cepat. Itu mobilnya!"

"Kakak, aku sedang menyetir. Kamu jangan seperti ini."

Su Ran pun langsung melepaskan tangannya. Pandangannya terus mengawasi mobil yang berada di depan mereka dan bergumam, "Shuang Shuang cepatlah!"

Jing Wushuang yang fokus menyetir berkata, "Aku tahu. Apa Kakak masih meragukan kemampuan menyetirku ini?"

Malam semakin larut, sementara jalanan berkabut dan rintik hujan yang diterangi oleh lentera jalanan yang menyala menambah kehangatan pada kota yang basah dan sedingin es ini. Mobil Jing Wushuang terus mengikuti mobil 'keparat' itu hingga sampai di depan sebuah tempat hiburan mewah di daerah yang sama.

"Tempat hiburan ini harus membuat keanggotaan. Kita bukan anggota, bahkan mobil saja tidak diperbolehkan masuk. Lalu bagaimana?" tanya Jing Wushuang.

"Bisa-bisanya dia mengajak kencan di tempat mewah seperti ini! Bahkan aku saja belum pernah dibawa kemari!" Su Ran menggigit bibirnya sambil memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Saat teringat sesuatu, jadi dia langsung membuka tasnya dan mencari sesuatu cukup lama. Lalu dia mengeluarkan beberapa kartu dan memberikannya kepada Jing Wushuang, lau berkata, "Lihat, apakah tempat ini bisa menggunakan kartu ini."

Jing Wushuang mengambil kartu-kartu itu dan membolak-balikkannya. Beberapa diantaranya adalah tempat hiburan mewah dan ada juga kartu anggota klub. "Keparat itu memberikanmu ini?"

Su Ran mengangguk, lalu jemarinya menunjuk kartu-kartu yang dibawa Jing Wushuang. "Kartu-kartu ini semua dari keparat itu. Selain kartu ini dan kartu yang kita pergi ke tempat gym bersama itu, lainnya belum pernah aku gunakan."

Jing Wushuang kemudian mengambil salah satu kartu dengan logo 'khusus' yang tertera. "Ini. Kamu yakin akan tetap mengikutinya?" ucapnya sembari mengembalikan kartu lainnya kepada Su Ran.


Load failed, please RETRY

Cadeaux

Cadeau -- Cadeau reçu

    Chapitres de déverrouillage par lots

    Table des matières

    Options d'affichage

    Arrière-plan

    Police

    Taille

    Commentaires sur les chapitres

    Écrire un avis État de lecture: C12
    Échec de la publication. Veuillez réessayer
    • Qualité de la traduction
    • Stabilité des mises à jour
    • Développement de l’histoire
    • Conception des personnages
    • Contexte du monde

    Le score total 0.0

    Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
    signaler du contenu inapproprié
    Astuce d’erreur

    Signaler un abus

    Commentaires de paragraphe

    Connectez-vous