Dyona Elmaira Domani perempuan berdarah campuran korea-indonesia cantik dengan mata bulat, bibir berbentuk hati, kulit seputih susu, mempunyai kehidupan yang selalu di impikan setiap perempuan lainya, orang tuanya bernama Alif Domani adalah seorang Jenderal R.I, keturunan asli Indonesia dan mamanya Jessica Jung mempunyai butik yang terkenal dikalangan orang menengah keatas, mempunyai darah keturunan Korea,
Dyona, segala kebutuhannya selalu terpenuhi baik kasih sayang maupun materi. Dyona tidak pernah membangkang, karna baginya perkataan kedua orang tuanya adalah segalanya.
Dyona mempunyai sahabat yang bernama Byunara Alexander, mempunyai mata minimalis dan bibir tipis yang manis, Dyona selalu memanggil Byunara dengan sebutan Byuna, Byuna keturunan orang Indonesia, hanya saja neneknya keturunan orang Korea, dan Luna Celterina, Luna paling dewasa di antara Dyona dan Byunara, cantik memiliki mata seperti rusa, Dyona memanggilnya dengan sebutan Luna, Luna berdarah China, ia lahir di China dan besar di indonesia dengan neneknya, karena kedua orang tuanya tinggal di China,
mereka berdua bersahabat dengan Dyona sejak JHS hingga sekarang di SM University, bedanya Luna mengambil jurusan Manajemen Bisnis karena tuntutan dari orang tuanya. Sedangkan Dyona dan Byunara, mereka berdua mengambil jurusan Kedokteran.
Berbeda halnya dengan Dyona yang masih asik menyendiri pasca putus dengan mantan kekasihnya, Byunara dan Luna sudah mempunyai kekasih.
Iri? Hanya kadang kala Dyonara iri, hanya sedikit, tolong digaris bahawahi 'sedikit'
Byunara dan Luna mempunyai kekasih beda kampus. Lebih tepatnya kampus sebelah SH UNIVERSITY.
"Pinguinku sayang, rusa betinaku, jangan lupa ya besok kalian harus datang" siapa lagi yang Byuna maksud pinguin jika bukan Dyona, dan si rusa Luhan,
Dyona sambil memutar mata malas menjawab "iyaa nona Byun, kamu sudah berapa kali nyuruh datang agak awal sih" Byuna sambil menatapku dengan cengir andalanya.
"Besok aku agak telatan ya Byuna, soalnya Kai ngajak mampir ke rumahnya dulu nih" kata Luna
"Yaahhh... baiklah, yang penting jangan lupa kadonya ya hahaha" jawab Byunara yang hanya mendapat decakan dari Dyona dan Luna
●●●
Dyona yang baru bangun dari tidurnya berusaha mengumpulkan sisa nyawanya dengan merentangkan kedua tanganya keudara,
setelah beberapa menit merenggangkan tangan, Dyona turun dadi ranjang dan keluar dari kamar menuruni tangga, menyapa kedua orang tuanya yang sudah bersiap didepan meja makan untuk sarapan.
"Pagi sayang, baru bangun putri kesayangan mama hmm?" Sapa mama Dyona dan hanya diangguki oleh Dyona, dengan langkah mendekat ke meja makan Dyona melihat papa dan mamanya sambil bertanya "bukankah hari ini hari minggu? Papa, mau kemana?"
Dyona memandang papanya yang sudah berpakaian rapi seperti akan ada acara,
"Hari ini papa ada pertemuan dengan kawan lama sayang, dengan mamamu juga, kau mau ikut?" Jawab papa Dyona
Dengan menggeleng Dyona menjawab "tidak kali ini pa, hari ini Dyona akan pergi kerumah Byunara, Byunara ulang tahun"
papa Dyona hanya mengangguk dan melanjutkan makan.
"Salam untuk Byunara ya sayang" ucap mama Dyona, yang mendapat anggukan dari Dyona.
●●●
Seperti pesan Byunara kemarin, Dyona berangkat lebih awal, sesampainya dirumah Byunara, Dyonna keluar dari mobil dengan berbalut dress berwarna abu yang sangat cocok dipadukan dengan kulitnya yang berwarna putih, terlihat dewasa dan anggun.
Dyona berjalan memasuki kediaman rumah keluarga Alexander sambil mengedarkan pandangannya, cukup ramai, tapi sebagian besar tamu dari kolega bisnis orang tua Byunara, papa Byunara bernama Alexander Sanjaya mempunyai agensi yang sangat besar dan terkenal. sedangkan mama Byunara bernama Irena Jihan,
"Pagi tante... Byunara masih dikamarnya ya tan?" sapa Dyona setelah melihat keberadaan tante Iren
Iren menoleh merasa di ajak berbicara dari arah belakang,
"Ooh Dyona cantik sekali... tante pangling karena tidak tau kalau kamu sudah datang- sambil memeluk Dyona "sana keatas saja, temui Byuna hmm"
kyungsoo hanya tersenyum
"baik tante, Dyona keatas dulu ya tan" jawab Dyona sambil berlalu meninggalkan tante Iren.
Tok...tok..tok
"Buka pintunya sekarang atau aku akan pulang nona Byuna"
Dengan cepat pintu itu terbuka dan mendapat jawabn dari sang empunya
"Uri pinguin sudah datang eoh..." Dyona yang malas menjawab langsung memasuki kamar Byuna dengan langkah berat sambil memincingkan mata Dyona berkata,
"Apakah telah terjadi gempa dikamarmu nona Byuna?" Dengan menatap baju yang berserakan dilantai dan diranjang.
Dengan senyum tanpa dosa Byunara berkata "aku harus tampil cantik, karena kekasihku akan datang nona Dyonara Elmaira Domani" sambil mengedipkan sebelah mata Byunara menimpali lagi "orang jomblo mana tau susahnya tampil cantik didepan kekasihnya". ejek Byunara sambil menjulurkan lidahnya, oh ingin sekali Dyona melempar sahabatnya itu ke rawa-rawa.
Dengan malas Dyona menjawab "terserah"
"Oh ayolah nona Dyona, ini hari ulang tahunku, dan lagi mana kadoku huh?" Tanya Byunara.
Kyungsoo mengambil posisi duduk diranjang dengan membuka tas mengeluarkan kadonya untuk diberikan ke Byunara.
Dengan binar mata Byunara menerimanya dan mengucapkan terimaksih serta tak lupa ciumannya pipi gimbulnya Dyonara.
"Ayo, kita turun, kekasihku sudah menunggu dibawah" ajak Byunara.
●●●
Dyona turun sambil mengamati para tamu yang sudah datang, hanya mengamati, karena sebagian besar Dyona tidak begitu mengenal tamu yang diundang Byunara, dari pada pusing memikirkan siapa saja yang tamu dari Byunara, Dyona lebih memilih menikmati hidangan, ya Dyona punya semboyan makan is my life.
"Menikmati huh? Sesekali cari kenalan, siapa tau jodoh" Luna yang tiba-tiba datang dari arah balakang Dyona
"sudah, ini ketemu dengan jodohku 'makan'" jawab Dyona asal.
"Tck... lagu lama" Luna menjawab dengan malas.
"Kemana Kai? Bukanya kau datang denganya?" Tanya Dyonara
"Tadi dia sedang berbicara dengan temannya di telephone, mungkin sekarang bersama Daeri"
Byunara dengan langkah ringan mendatangi sahabatnya dengan wajah sumringah sambil berucap dan menunjukan jari masinya "taraaa... kalian tidak akan percaya, Daeri memberikanku cicin sebagai hadiah ulang tahunku"
"Woaahh... apa kau juga mendapat kado kondom dan seperangkatnya" jawab luna
"Eiy... aku tau kalian syirik kan" jawab Byunara sambil menaik-turunkan alisnya
"Aku menunggu keponakan darimu nona Byunara" jawab Dyona asal dan langsung mendapat tonyoran dari Byunara,
"Itu hanya masalah teknis, aku sudah melewatkan malam panjang dan bergairah bersama Daeri" ujar Baekhyun dengan cengiran nakal
"Apa kita melewatkan sesuatu huh?" tanya Luna dan diangguki oleh Dyonara,
"Jesus! Jangan pura-pura polos nona Lunai, aku tau kekasihmu yang hitam itu jauh lebih liar dari pada Chandraku" sanggah Bayunara, yang hanya mendapat tatapan cengo dari Dyonara.
Oh Tuhan, ingatkan Byunara dan Luna kalau ada Dyona yang masih polos diantara lingkar pertemanan mereka bertiga.
"Oh ya, aku pulang dulu yaa Byuna, biasa hari minggu, harinya anak perawan dirumah" ucap Dyona dengan menjulurkan lidahnya.
"Yaahh...awaeeee? Teman-teman Daeri saja belum pada datang" tanya Baekhyun dengab raut sedih
"Iya sih Dy, aku juga baru dateng" jawab Luna
"Ya kalian taulah papaku kan hari minggu dirumah, udah bagus hari ini dapat izin keluar tanpa dikawal kan" sesal Dyona. Ya, Dyona memang sering dapat pengawalan dari papanya kalau Dyona sedang jalan sendiri.
"Ne... ne... makasih ya sudah datang, padahal mau aku carikan jodoh" jawab Byunara dengan memelas.
"Apasih ngaco, udah ah... bye" jawab Dyona sambil memeluk Byunara dan Luna secara bergantian sambil berlalu.
●●●
Hujan, situasi yang sangat tidak disukai oleh Dyona, dengan alasan, karena hujan penuh dengan kenangan.
Sambil mengemudi mobil dan melihat hujan yang turun, Dyona sesekali teringat dengan mantan kekasihnya, masih sakit hati? Tentu saja. Siapa yang tidak sakit hati ketika kekasihmu memilih mengakhiri hubungan yang sudah berjalan dua tahun dengan alasan 'kamu terlalu baik buat aku' heol, kalau tidak mau yang baik, kenapa dulu tidak cari yang jahat saja.
'Kamu terlalu baik untuknya Dy, ya setidaknya masih ada alasan untuk mengakhiri dari pada tau-tau ditinggal selingkuh kan ya hahaha?' Guman Dyona sambil tertawa getir
Jeffry, Jeffry Putra Pratama. Pria yang pernah singgah dihati Dyona yang memilih untuk pergi juga. Siapa yang tidak kenal Jeffry Putra Pratama most wanted dari fakultas Hukum, anak dari menteri Afwan Pratama, menyebut namanya saja sudah bikin hati para perempuan kocar-kacir.
Tapi lain cerita lagi, sekarang Jeffry Putra Pratama adalah nama dan orang yang paling sangat Dyona benci.
Pisah baik-baik? Oh ayolah, jangan konyol, kalau baik-baik saja kenapa harus ada perpisahan? Alasan klise.
Dyona memaafkan, tapi untuk melupakan kebenciannya hanya waktu yang dapat menjawab, mungkin dengan hadirnya cinta lain? Siapa yang tau.
Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!
Saya sudah memberi tag untuk buku ini, datang dan mendukung saya dengan pujian!
Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!
Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!
Adakah pemikiran tentang kisah saya? Tinggalkan komentar dan saya akan menmbaca dengan serius