Splash, Splash, Splash, Splash.....
Samael yang memegang kamera dengan kualitas lensa Nikon | AF-S NIKKOR 70-200mm f/2.8E FL ED VR disana benar-benar membangkitkan darah serigala yang ada di dalam tubuh setiap laki-laki di Dunia.
Tidak...Mungkin bisa dibilang kalau darah Samael sudah dibangkitkan sejak lama, tapi khusus malam ini, kawanan yang terpisah akhirnya berkumpul lagi dan bersatu membangkitkan rasa takut ke lingkungan sekitar!
Singkatnya, karena para bajingan dibawah itu, Samael akhirnya kembali ke kawanan dan membangkitkan hal yang lebih "baik" dari sebelumnya.
Meskipun Samael bukan fotografer dan tidak memiliki kemampuan khusus pada Fotografi dari Shared Date APP...
Tapi dari pandangannya sendiri, melihat foto Alessandra yang memutar dengan kain merah itu menutupi badannya dan menampilkan wajahnya yang akan berbalik, Samael ingin memberikan nilai 100 untuk dirinya sendiri!
Terutama dengan lensa Nikon ini yang dilengkapi HRI (High Refractive Index), 6 ED glass, serta Nano Crystal Coat sehingga distorsi dan glare sangatlah minim bahkan dalam kondisi backlit...
Hasilnya benar-benar meledak!
Olivia hanya mendengus dingin melihat kelakuan Samael, dia agak cemburu, sampai akhirnya, Kat disampingnya saat ini tiba-tiba berkata: "Bagaimanapun, laki-laki masihlah laki-laki bukan?"
"Ya, itulah suami kami. Bajingan dari bajingan." kata Olivia dengan desahan lelah.
Sama yang ada disana menjadi tidak yakin: "Bagaimana bisa ini disebut bajingan sayang?"
"Ini hanyalah fotografi murni yang bertujuan dan bertanggung jawab untuk merekam keindahan, bukan mengejar ketenaran dan kekayaan!"
"Seperti saat ini, lihat, aku sangat pandai memotret, terutama wanita yang cantik !!!"
"Puff~ Uhuk, Uhuk..." Anggur di mulut Victoria hampir menyembur keluar dari hidungnya saat mendengar ini!
Dia segera menutup mulutnya dengan serbet karena malu, dan butuh waktu lama bagi Victoria untuk pulih.
Di sisi Charlotte, dia tiba-tiba tersenyum horizontal: "Ini pertama kalinya saya mendengar seseorang mengatakan sesuatu yang hitam (nafsu) untuk membalik sisi putih Yang Mulia."
Samael mengusap layar kameranya dan menjawab dengan tenang: "Bukankah wanita cantik itu memang pantas dihargai?"
"Dunia terdiri dari negara-negara, dan negara-negara terdiri dari kota-kota."
"Kota ini terdiri dari jalan-jalan dan bangunan, dan jalan-jalan dan bangunan terdiri dari orang-orang."
"Tanpa kombinasi ini, bahkan jika bangunan itu masih ada, kota ini akan musnah. Jadi maksudku, aku hanya menghargai mereka dan tidak ada maksud lain!"
"Mmm....Bagaimana mengatakannya, jika aku percaya padamu, aku akan jatuh ke lubang api lagi."
"Tapi menurutku, bagaimana jika kita melakukan itu..." Riana mengerang sejenak sebelum dia berdiri dan berbisik ke sisi Riana: "Ya! Itu saja, kalian, dengarkan ini. Bagaimana kalau kita begini nanti...."
Mata yang lain berbinar saat mendengar bisikan iblis Riana, dan akhirnya mereka diam-diam menyebarkan info ini ke para saudarinya yang lain di sisi kanan.
Untuk para wanita di sisi kiri, mereka tidak tahu itu dan hanya diam-diam merasa bingung dengan apa yang dibisikkan para wanita di sisi kanan.
Hanya saja, mata mereka disana membuat mereka agak tidak nyaman...
"10 dari 10, mereka memiliki rencana picik sekarang. Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Alisha tanpa sadar dengan suara rendah.
Yang Mi hanya mengerutkan bibirnya dan berkata, "Apa hubungannya denganku? Toh Samael dan aku hanya hubungan kerja sama."
"Ohh, itu bagus. Dengan itu saingan akan berkurang." x7
Alisha, Kalika, Mary, Agnes, Dilraba, Yang Mi dan Ririca mengatakan kalimat itu dengan bersamaan.
Itu membuat hati Yang Mi sakit, kenapa tidak ada yang setuju denganku?!
Sakit, sakit, sakit! Kalian hanyalah saudari plastik !!!
Pada akhirnya, hanya Samael yang tidak melihat ini, karena saat ini, setelah dia menyelesaikan sesi fotonya, dia berkata: "Yah, itu benar-benar tidak sia-sia untuk membawa barang ini di malam spesial ini."
"Pantas saja, jika untuk para laki-laki di militer, istri nomer satu adalah senjata, tapi untuk fotografer, kamera adalah istri nomer satu dan gundik ada dimana-mana~"
Disana Samael sudah duduk di pembatas pagar dengan mudah dan melihat hasil foto dengan puas, dan ini semua...
Jatuh di mata para wanita di ruang VIP itu!
Freya yang teringat masalah tadi pagi, merasa bahwa sudut matanya telah berkedut beberapa kali sekarang....
Apakah kau sudah lupa janjimu?!
Tapi jika Samael mendengar ini, dia akan mengatakan dengan kosong, "Aku berjanji untuk tidak mencari pasangan lain, bukan berjanji untuk tidak melihat wanita cantik lain !!!"
Dan akhirnya, Sophie dengan sedikit gugup menanyakan: "Yang Mulia, apakah ini hal yang ingin Anda berikan pada kami?"
"...."
Samael tanpa sadar menutupi wajahnya dan sudut mulutnya mengembang, "Ternyata, kalian sudah menantikannya? Ya, kalau begitu aku harus mempersiapkan dulu."
"Roland!"
"Disini, Yang Mulia."
Melihat Roland maju ke sisinya, Samael menyerahkan kamera itu kepadanya dan dengan serius menepuk pundaknya, Samael memberikan mata serius padanya.
Roland pertama melihat kameranya, lalu ke arah Samael, sebelum akhirnya melihat ke daerah panggung...
Segera sudut mulutnya berkedut karena tahu apa maksud Samael, tapi sebelum dia bisa mengatakan apapun, Samael sudah pergi.
Memegang kamera ini, Roland menghela nafas dan berkata: "Tidak masalah, ini adalah tugas untuk melihat wanita berdosa disana, ya, ini adalah tugas untukku dari Yang Mulia!"
"Aku tidak berdosa, dan ini bukan niat murniku untuk melihat tubuh berdaging mereka !!!"