Cauls pergi setelah menyampaikan masalah ini, dan hanya menyisahkan Samael dan Freya di ruangan itu.
Dengan menopang kepalanya menggunakan punggung tangannya yang bersandar pada pegangan kursi, Samael menatap surat di tangannya yang lain dan mendecakkan lidahnya beberapa kali.
"Benar-benar orang bodoh, aku tidak berharap akan melihat adegan perebutan kekuasaan secara live di kehidupan ini."
Memikirkan drama membodohkan otak tentang kerajaan dulu di Dunia sebelumnya, Samael tidak bisa tidak menggelengkan kepalanya.
"Aku sudah tahu keadaan pasti Kerajaan Inggris setelah membaca buku dan artikel penting tadi..."
"Raja saat ini memiliki total satu Permaisuri, dan 29 Selir."
"Hanya saja, dari semua wanita ini, Raja hanya memiliki delapan pangeran dan lima putri...ditambah satu pangeran terbuang."
"Pangeran Mahkota dan Pangeran Ketiga adalah sosok yang bersaing ketat. Dua orang ini, masing-masing mendapatkan dukungan di dua pihak kuat."
"Pangeran Mahkota (41 tahun) didukung oleh pihak Militer, sedangkan Pangeran Ketiga, meski usianya masih 29 tahun, dia sudah didukung oleh pihak-pihak ekonom kuat di Inggris."
"Pangeran kedua (37 tahun), Pangeran Kelima (33 tahun), dan Pangeran Keenam (21 tahun) tidak tertarik pada tahta dan lebih suka menjadi ksatria."
"Pangeran ketujuh (16 tahun) mendukung Pangeran Mahkota karena dia adalah Kakak laki-laki aslinya, dan Pangeran Kedelapan (14 tahun) adalah orang boros total."
"Dia bodoh, tidak bertanggung jawab, seenaknya sendiri, emosinya adalah yang paling meledak, dan sosok seperti ini tidak perlu dipertimbangkan kecuali menjadi badut di mata semua orang."
"Pangeran terakhir, bahkan belum menginjak usia 2 tahun, jadi lupakan saja."
"Bagaimana menurutmu, Freya?"
Mendengar kata-kata Samael, Freya hanya menghela nafas dan berkata: "Kenapa Tuan tidak menambahkan para putri kedalam daftar?"
"Hah? Putri pertama (26 tahun) adalah orang militer total, dan dia adalah ksatria terbaik di Negara ini. Putri kedua dan ketiga sudah menjadi seorang istri dari keluarga bangsawan lain..."
"Putri keempat masih berusia 17 tahun, dan putri kelima masih seusia Finri."
"Tidak Tuanku, yang saya maksud adalah kemungkinan penambahan saingan dari suami putri kedua dan putri ketiga." Freya mengingatkan dengan tenang.
Samael memikirkan ini sejenak dan menggelengkan kepalanya, "Jika mereka ingin ikut, aku akan turun tangan. Itu juga salah satu tugas keluarga kami!"
"Hanya mengandalkan istri mereka untuk naik tahta? Lelucon ini terlalu dingin, dan senapan militer serta pedang para ksatria tidak menunggu mereka untuk maju!"
Samael menyerahkan surat itu pada Freya dan berkata: "Lupakan saja, persiapkan penerbangan untuk besok!"
"Dimengerti, Tuanku." Freya mengambil surat itu, menyimpannya dan sedikit membungkuk pada Samael.
Jangan menganggap Inggris terisolasi, bahkan pesawat masih ada oke?
Dan Keluarga Duodere juga memiliki pesawat dan bahkan bandara pribadi!
Samael menatap keluar melalui jendela tak jauh dari sana dimana malam sudah semakin gelap, dan bulan berdiri tegak di atas kepala seluruh Inggris.
Misi penyelesaian Shared Date APP kali ini adalah untuk membebaskan Inggris, dan ini disadari oleh keinginan Sophie Corsfield.
"Jadi, lakukan semuanya perlahan-lahan, dan kunjungan besok adalah titik baliknya!"
Setelah menggumamkan ini, Samael tiba-tiba mendengar: "Jika ada yang bisa saya bantu, saya akan membantu semaksimal mungkin, Tuanku."
"...Haha, aku tahu." Samael awalnya tercengang, pelayan ini benar-benar terlalu terbuka kepadanya.
"Kalau begitu, aku ada permintaan saat ini. Aku tidak tahu, apakah kau bisa memenuhinya?" Samael berdiri dan mendekat ke arah Freya.
Dia mengangkat dagu wanita ini dan warna mata merah langka itu memasuki mata biru Samael dengan sentuhan malu.
"Saya adalah pelayan Anda Tuanku, perintah Anda, mutlak bagi saya."
"Kata-kata itu membuatku sangat bahagia Freya!" Samael sedikit tertawa sebelum akhirnya dia memeluk pinggang ramping pelayan ini.
Tubuh Freya menegang sejenak, meskipun pada akhirnya dia merilekskan semua ini dan menaruh semua beban tubuhnya ke pelukan pria ini.
Samael merasakan sentuhan yang luar biasa, dan dia merasakan...sedikit keakraban dari tubuh Freya.
Hal ini membuat dia tidak bisa menahan diri untuk mempererat pelukan itu!
Entah berapa lama mereka seperti ini, Samael akhirnya melepaskan Freya yang saat ini memiliki semburat merah super samar di pipinya.
Ekspresinya masih kaku bahkan saat dia berkata, "Apakah Tuan Duke sudah puas? Jika belum, maka saya akan menyiapkan kamar bagi Anda dan Lady Sophie."
"Uh? Kenapa kau tiba-tiba membawa-bawa Sophie?"
"Bukankah sudah wajar jika Suami dan Istri tidur bersama. Tuanku, terkadang pikirkanlah masalah ini."
"Hah?!"
Ini pertama kalinya dia di ingatkan pada hal semacam ini, yang bisa dibilang bahwa dia adalah expert!
Seperti yang diharapkan, pelayan ini menjadi semakin jauh dari pelayan jika hanya ada dirinya di sisinya!
--------
Keesokan harinya.
Samael, Sophie, Freya dan beberapa pelayan melakukan perjalan menggunakan pesawat pribadi mereka menuju Istana Kerajaan Inggris.
Waktu tempuh tidak terlalu lama, hanya sekitar dua jam, dan pada pukul 09:12, mereka sampai dan melanjutkan perjalanan menggunakan mobil.
Akhirnya pada pukul 09:29, rombongan Samael sampai di pintu masuk istana kerajaan yang megah.
Tidak seperti istana kerajaan di Dunia sebelumnya, istana ini benar-benar lebih megah dengan lebih banyak penjaga yang berkeliling disekitar.
Bahkan kemewahan mansion Duodere tidak ada apa-apanya dibanding kemewahan istana ini!
Clack...
Pintu terbuka oleh seorang pria tampan yang memakai baju tentara yang dipadukan oleh armor silver mengkilap di beberapa bagian tempat.
Dia adalah seorang ksatria, dan yah... ksatria seperti arti literal, mereka adalah jajaran satu tingkat di atas Rakyat Jelata yang memiliki kemampuan berpedang, berkuda, dan memanah yang hebat!
Profesi ksatria kembali aktif di Inggris, dan ini adalah impian dari banyak Rakyat Jelata yang ingin bangkit!
"Tuan Duke, selamat datang di istana kerajaan!"
Samael yang keluar dari mobil segera disambut oleh beberapa ksatria dengan hormat disana.
Dia hanya mengangguk, dan mengulurkan tangannya kepada Sophie yang ingin keluar.
Sophie menarik nafas dalam-dalam, dan akhirnya dia mengambil tangan itu dan keluar dengan langsung memeluk lengan Samael dengan ringan.
Meski agak canggung di mata para ksatria yang sudah melihat banyak keagungan aristocrat
Tapi nilai nominal dari Sophie dan Samael sendiri mengguncang semua hati besi mereka!
Terlalu tampan, terlalu cantik, sehingga membuatku tidak bisa berkata-kata!
Pada akhirnya kedua orang ini berjalan pergi dengan Freya dan satu pelayan wanita lainnya dibelakang keduanya.
Penampilan dua orang ini menarik semua pejabat dan ksatria resmi yang menjaga istana.
Lagipula, media sudah membocorkan masalah Duke Duodere yang kembali, dan pasangannya yang tiba-tiba muncul!
Saat mereka memasuki ruang utama dari istana yang penuh dengan ornamen antik, mereka akhirnya melihat Cauls yang menunggu mereka dan segera memberikan etiket bangsawan pada Samael dan Sophie.
"Tuan Duke, dan pasangannya, saya akan memandu Anda."
Karena Sophie belum resmi sebagai Istri Samael, Cauls tidak memanggilnya Nyonya Duke.
Terdengar kasar, tapi itulah nama yang seharusnya diucapkan.
Dibawah bimbingan Cauls, mereka sampai di suatu pintu dengan penjagaan super ketat!
Cauls adalah kaki tangan Raja saat ini, dan penjaga itu langsung mempersilahkan mereka dengan sangat mudah.
Tapi saat berikutnya, suara langkah kaki terdengar dan Samael langsung menoleh ke sumber suara.
Melihat sosok yang datang, Cauls segera membungkuk: "Yang Mulia Ratu..."