Duduk di kursi mobil limousine yang memiliki interior indah dan mewah, Samael dan Freya saling memandang dan bertukar informasi.
Disini Samael mendapatkan beberapa informasi yang lumayan, seperti masalah Wilayah Duodere dan wilayah lain, bahkan masalah tentang situasi Keluarga Kerajaan saat ini juga masuk pembicaraan!
Pertama masalah wilayah Duodere, ada sisi baik dan sisi buruk menurut Samael.
Sisi baiknya, wilayah yang dijaga oleh Freya selama dia tidak ada benar-benar makmur dan itu berbeda dengan wilayah lainnya yang kebanyakan sering menindas warga biasa.
Tapi karena inilah, banyak orang-orang di wilayah lain yang ingin masuk ke wilayahnya dan menjadi anggota penduduknya, yang mengacu pada sisi buruknya!
Lagipula, karena masalah ini, entah berapa banyak orang yang meninggal karena dibunuh oleh tentara di pihak wilayah lain!
Adapun penguasa di wilayah lain ingin membuat masalah, itu tidak mungkin. Karena mereka tidak akan begitu bodohnya melawan Keluarga Duodere!
Keluarga Duodere di kancah Istana sendiri sangat tinggi, dan Kepala Keluarga Duodere selalu memiliki suara yang setara dengan Raja!
Jika bukan karena mereka akan netral, mungkin akan ada masalah.
Terutama di masalah internal Kerajaan Inggris saat ini, benar-benar rusak!
Mereka, para pangeran saat ini benar-benar sudah mulai bergerak karena mereka tahu bahwa sang Raja, kapan saja bisa meninggal tanpa menunjuk pewaris yang akan menduduki tahtanya!
Raja dikatan memiliki hampir 30 lebih istri, dengan satu Permaisuri sedang yang lain adalah selir.
Dengan ini saja, coba bayangkan berapa banyak anak yang akan dia punya?
Bayangkan saja berapa banyak masalah yang akan mereka timbulkan jika Raja sudah meninggal?
Karena itu, kacau!
Dengan helaan nafas panjang, Samael berkata dengan pahit: "Ini susah, untungnya ekonomi di wilayah Inggris masih tinggi."
"Meski politiknya hancur, itu hanya akan berlaku sementara dan ini masih hal yang baik bagiku. Lagipula, jika aku ingin membebaskan Inggris, aku harus mengandalkan kekacauan ini."
Freya yang mendengar ini hanya bertanya dengan datar, "Tuan Duke, apakah Anda ingin membebaskan Inggris?"
"Ya." Samael membeberkan: "Inggris sudah lama menjadi kura-kura yang bersembunyi dalam cangkangnya."
"Meski politik saat ini kacau, militer dan ekonomi masih dipertahankan. Artinya, Menteri dibawah Raja memiliki kemampuan yang baik!"
"Tentu saja aku tidak akan terlalu naif mengandalkan mereka. Mungkin saja mereka akan menggunakan kesempatan ini untuk naik ke posisi yang lebih tinggi!"
"Manusia serakah, dan aku paling tahu mengenai ini!"
"Begitu, jadi Tuan Duke ingin menjadi Raja?"
Meski pertanyaan ini agak tinggi, Samael mengangguk: "Jika tidak ada cara lain, itu yang akan kulakukan."
"Kekuarga Duodere, lebih dari cukup untuk melakukan ini bukan?"
Freya mengangguk tenang dan berkata, "Itu mungkin, tapi lawan Anda akan sangat sengit. Karena posisi kita sekarang hanya setingkat Duke biasa karena ketidakhadiran Anda selama ini."
"Meski bisa mempengaruhi hasil kerajaan di beberapa tempat, masih banyak lubangnya."
"Aku tahu."
Sejujurnya, Freya di depannya lebih cocok menjadi Kepala Keluarga Duodere saat ini, terutama setelah dia mengurus keluarga dengan wilayah luas ini sendirian selama puluhan tahun!
Di usianya saat ini (26 tahun), dia yang seharusnya memiliki hubungan intim dengan pria yang dia sukai, harus mengurus masalah membosankan ini?
Bukankah, dia sudah berkorban terlalu banyak?
"Freya, apa kau..."
"Tuan Duke." Freya tiba-tiba memotong perkataan Samael, "Saya adalah pelayan Keluarga Duodere, dan saya tidak berencana untuk naik tingkat lagi atau bahkan keluar dari pekerjaan ini."
"Bahkan tidak ada pemikiran sedikitpun?"
"Benar."
Samael tertawa mendengar ini, dia menatap mata anggur merah Freya dan berkata: "Kau benar-benar mirip, dengan orang tua itu. Ayahku, benar-benar keras kepala sepertimu!"
Mendengar ini Freya tersenyum sangat tipis dan membuka mulutnya. Tapi saat berikutnya dia menutup mulutnya lagi dan diam.
Samael juga diam lagi dan menatap keluar jendela dimana ada banyak orang yang naik sepeda motor besar dan mobil lain yang mengawalnya.
"Tuan Duke, sebenarnya, apa tujuan Anda ke wilayah Baron Cohen?"
"Hm? Masalah ini tidak perlu disembunyikan sih."
Samael tersenyum puas dan berkata, "Aku menjemput wanitaku."
" !!!! "
-----------
Satu jam kemudian, rombongan Samael sudah sampai di wilayah Baron Cohen dan itu benar-benar disambut mewah oleh Baron itu.
Sebelum dia keluar, para pelayan laki-laki langsung mengibarkan karpet mewah dan membuka pintu mobil.
Freya turun terlebih dahulu dan dia sedikit membungkuk saat Samael turun.
Baron Cohen yang melihat Samael turun, tanpa sadar langsung menarik nafas dalam-dalam!
Wajah tampan, rambut emas indah dengan mata biru miliknya ditambah dengan wibawa yang dia pakai di wajahnya yang penuh keagungan bangsawan dan kelembutan serta kekokohan pada ksatria, benar-benar mencekik!
Terutama saat dia melihat pakaian militer hitam ketat yang menunjukkan lekuk tubuhnya dengan berbagai tanda jasa di dadanya dan jubah merah dengan bulu lembut di lehernya...
Baron Cohen tahu, ini pasti kunjungan serius!
"Baron Cohen, maaf karena mengganggu wilayahmu sebentar." Samael berjalan dengan Freya dibelakangnya, dan menatap Baron Cohen dengan tenang, tapi tidak kalah akan momentum!
Baron Cohen meneguk air liurnya sejenak sebelum akhirnya dia mengulurkan jabat tangannya pada Samael.
Samael hanya melaju tanpa mengambil tangan itu yang membuat Baron Cohen tertegun!
Brengsek! Aku lupa akan masalah tingkatku !!!
Baron dan Duke, berapa tinggi perbedaannya? Bahkan jika mereka sama-sama bangsawan, jangankan jabat tangan, berbicara satu sama lain saja tidak diperbolehkan!
"Baron Cohen, sampai kapan Anda akan terus disana."
"Ah? I-Itu, itu benar! Maaf, Duke Duodere, benar-benar menunjukkan sisi jelekku!"
Baron Cohen merapikan bajunya dan memberikan etiket bangsawan pada Samael: "Tuan Duke, saya Baron Cohen dengan ini menyambut Anda!"
Samael mengangguk, "Aku tidak akan berbasa-basi, tujuanku kesini adalah untuk seorang wanita."
"Apa!? Itu, Tuan, Anda bercanda bukan? Hahaha, ya ya, itu benar-benar lucu." Baron Cohen menepuk tangannya dan tertawa terbahak-bahak.
Samael yang saat ini menunggangi kuda putih yang dibawa saat kampanye ini, hanya menayap Baron Cohen dengan dingin.
"Aku tidak bercanda, aku disini hanya untuk seorang wanita. Kau, persiapkan semua wanita di wilayahmu, aku akan memilih!"
"A-A-Apa !!!!"