Télécharger l’application
55.2% Buku Permintaan / Chapter 398: Kesukaan Agnes

Chapitre 398: Kesukaan Agnes

"Maaf? Bisa kau katakan lagi?"

Samael bahkan mengorek telinganya seolah memastikan telinganya siap mendengar kalimat berikutnya.

"Sudah kubilang, apakah Tuhan itu berpihak padaku?" Agnes tanpa sadar menyisihkan rambutnya dengan lembut kebelakang.

"...." Samael berkedip beberapa kali, "Puff...Haha, Maaf, maaf, Agnes, aku tidak tahu kau begitu narsis sebelumnya!"

"Hahahaha...."

Agnes mengerutkan bibirnya tidak puas, "Apa, bukankah itu benar? Aku cantik, memiliki tubuh yang hebat, otakku jenius, dan koneksiku lumayan luas!"

"Ya ya ya, Agnes keluargaku memang diberkati oleh Tuhan. Lihat, bahkan Tuhan tahu untuk menjodohkanmu denganku~"

Samael memeluk Agnes dari depan dan kedua wajah mereka langsung berpapasan dengan tepat disana.

Agnes sendiri sudah tinggi, ditambah dia saat ini memakai high heels, jadi wajar jika ketinggiannya menyusul Samael.

Merasakan nafas panas yang menerpa wajahnya, wajah Agnes memerah terutama saat aset besarnya tertekan pada dada kokoh lawan.

Dadanya menjadi agak sesak dan nafasnya sedikit tidak teratur.

Matanya terfokus pada pupil biru pihak lain, serta wajahnya yang seperti diukir oleh dewa itu sendiri!

Ini...adalah hal yang menakutkan!

"Untuk permasalahan terakhir, kupikir Tuhan tidak memiliki mata!" Agnes tanpa ampun mengatakan ini.

Sejujurnya dia mengatakan ini agar rasionalitas di otaknya kembali, dan itu berhasil!

Samael segera melepas pelukannya dan mengangkat bahunya, "Na Na Na, terserah kau mengatakan apa."

"Jadi, kau mengatakan tadi, karena sesuatu?"

"Ahh, hanya saja aku tergerak bertanya karena gadis kecil tadi. Kau mengenalnya?"

"Revina, gadis nakal itu, aku kenal dia." Samael mengangguk, "Meski aku sudah lama tidak bertemu dengannya."

"....Samael, kau juga menargetkan gadis kecil?"

"Tidak sopan, aku menargetkan semuanya !!!" Samael membuat postur serius: "Kau juga termasuk!"

"Humph, aku sangat mahal harganya!"

"Aku bisa membelinya !!!"

Agnes tiba-tiba berteriak, "Apa yang kau lakukan !!!"

Samael yang telah menyentuh dua payudara Agnes segera membuka dan menutup lagi telapak tangannya.

"Ya, itu memang mahal. Kubeli setiap sisinya dua miliar dolar !!!"

"Tidak dijual !!!"

.

.

.

Keduanya tanpa sadar saling mengejek dan membalas satu sama lain sambil berjalan bersama dengan santai.

Agnes sendiri juga merasakan sedikit hal yang aneh karena ada Samael di sisinya.

Dia normal, dan dia jelas tertarik dengan Samael. Terutama setelah semua yang telah dia berikan padanya.

Apa yang diberikan Samael padanya, kebebasan!

Secara tidak sadar pula, keadaan dia berjalan menjadi semakin dekat ke sisi Samael...

Jika dulu, dia akan secara aktiv menghindari Samael. Bukan karena alasan lain, itu karena dia sendiri menganggap dirinya terlalu berbahaya untuk di dekati.

Satu-satunya yang bisa dekat dengannya dan membuka hatinya hanya Mary seorang, itu juga karena pesona unik Mary.

Tapi sekarang berbeda, FBI tidak berani melakukan sesuatu padanya lagi !!!!

Melihat reaksi Agnes, Samael segera membentuk busur di bibirnya dan tiba-tiba dia berdiri dibelakang tubuh Agnes, lalu segera mengambil sosoknya ke posisi pelukan putri!

Tanpa menunggu Agnes bereaksi, Samael segera mencium bibirnya ringan.

"Dasar tidak jujur, kau menyukaiku bukan?"

"Tidak!" Agnes mencoba melarikan diri setelah mengatakan ini.

Tapi Samael jelas tidak membiarkannya, "Katakan dulu sejujurnya, jika tidak aku akan terus berjalan bersamamu seperti ini ke sepanjang dek kapal!"

"Uhh..." Agnes memikirkan apa yang terjadi jika kata-kata tadi benar-benar terjadi.

Tanpa sadar tubuhnya diam dan mengangkat kepalanya untuk menatap wajah tenang pihak lain.

"Kau menyukaiku?"

"Omong kosong, moralku sudah terlindas sepanjang aku melalui jalan ini. Aku tidak menyukaimu, kau pikir aku kasim atau gay?" Samael menjawab dengan senyum bengkok.

"Lalu kenapa kau baru menyerangku?!" Nada Agnes agak keras saat mengatakan ini.

Bahkan tangannya mencengkram baju Samael dengan sedikit erat, dan jelas nadanya sedikit mengeluh!

Samael menurunkan pihak lain, lalu segera mendorongnya langsung ke tembok kabin disana.

Kedua wajah mereka sekali lagi menjadi sangat dekat, dan keduanya bisa merasakan nafas panas yang dikeluarkan satu sama lain.

"Apakah kau cemburu?"

"..."

"Hey, kau cemburu." Samael menarik senyum lebar di wajahnya, "Aku sangat senang."

"Jawab dulu pertanyaanku!"

Samael menempelkan dahinya ke dahi Agnes, dan tangan kirinya lah yang mendekatkan kepala Agnes dengan lembut di atas rambut halusnya.

"Jawabannya, itu karena kau spesial."

"Spesial? Karena wajahku? Atau karena tubuhku? Atau karena keadaanku saat itu? Yang mana?" Entah kenapa Agnes menjadi sedikit bersemangat mendengar Samael mengatakan dia spesial.

Tapi tidak ada dari ketiga hal yang ditanyakan itu yang membuat Samael menggelengkan kepalanya yang membuat Agnes kebingungan!

"Kau ingat apa yang dikatakan May saat pertama kali kita bertemu? Dia mengatakan, kau adalah wanita tercantik ketujuh di Dunia."

"Ini adalah kalkulasi yang dibuat May sendiri, dan itu 100% kalkulasi kecantikan yang disesuaikan oleh referenai kesukaanku pada tipe wanita!"

"Kau paham arti ini?"

Agnes tiba-tiba down, dan berkata dengan lemah: "Hanya karena, peringkat?"

"Kenapa bukan karena peringkat?" Tangan Samael perlahan turun ke pipi Agnes dan berkata, "Peringkat itu menandakan kecantikan, tipe tubuh, serta situasimu sesuai dengan seleraku saat itu."

"Kau spesial, karena itu aku ingin mengejarmu sedikit demi sedikit."

"Lalu tunjukkan sekarang !!!"

Agnes menatap Samael serius, "Kau mengatakan spesial, kau mengatakan ingin mengejarku sedikit demi sedikit, lalu sekarang dengarkan Samael!"

"Aku mencintaimu! Biarkan aku disisimu! Aku...Mmmmn...Nnhhh...Nghhmmm..."

Agnes tiba-tiba dicium dengan keras oleh Samael tanpa perlawanan sedikitpun, tapi dia segera menerimanya dengan cepat!

Satu kakinya tanpa sadar naik ke balakang punggung Samael dan menekan dirinya sedangkan kedua tangannya mengelus rambut Samael untuk menghasilkan stimulus baginya.

Di sisi lain, Ririca yang sedang live streaming hari ini, tiba-tiba berbelok di perempatan jalan lorong kapal.

Kedua matanya langsung melebar saat dia melihat kedua orang disana sehingga wajah Ririca langsung memucat !!!

Dengan cepat dia berbalik kembali ke jalan awal, dan bersandar di dinging dengan nafas terengah-engah.

"Teman-teman terkasih, apa yang kau lihat tadi hanyalah ilusi, ingat, itu hanya ilusi !!!"

"Apapun yang terjadi, itu pasti bukan kenyataan !!!!*


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C398
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous