Keesokan paginya, Samael membuka matanya hanya untuk melihat Queena cantiknya yang tertidur lelap di dekapannya.
Dia tersenyum lembut dan mencium dahinya lembut. Lalu keluar dari tempat tidur, Samael berpakaian dengan lembut takut membangunkan Queena.
Membuka pintu kamar, dia melihat Revina yang memiliki lingkaran hitam di matanya.
"Kenapa Revina? tidak bisa tidur?" menggoda Revina, Samael puas.
"Humph! Lain kali, aku yang akan di posisi kakakku! Ganti rugi!" Revina memeluk Samael segera.
Mengelus rambutnya, Samael berkata: "Baikhlah, aku akan mengantarmu ke sekolah hari ini, oke?"
"Bagus, janji!" dan dia segera mempersiapkan diri.
"Ya, Samael...bagaimana dengan Queena?" Tulie yang ada di dapur tiba-tiba bertanya.
"Dia...kelelahan. Mungkin dia tidak akan pergi ke perusahaan...Bu, biar kubantu." Samael mengganti topik.
Tulie tertawa kecil dan berkata, "Tentu saja dia kelelahan...kau menerkamnya sampai pagi!"
Samael malu dan melepas rasa malu itu dia hipangkan dengan memasak!
-----------------
Setelah Samael pergi mengantar Revina ke sekolah. Queena yang masih tertidur terbangun dengan suara ponselnya.
Dia mengambil ponselnya dalam keadaan telanjang dan melihat baris pesan: """Masa sewa sudah berakhir. Tolong beri komentar pada Teman Kencanmu.""""
Dalam kolom evaluasi APP, ada empat opsi =
A: Evaluasi Bintang Satu.
B: Evaluasi Bintang Dua.
C: Evaluasi Bintang Tiga.
D: Evaluasi Bintang Empat.
E: Evaluasi Bintang Lima.
"Huh! Kamu bekerja keras tadi malam dan akan kuberi Opsi E untukmu." Queena tersenyum dan langsung mengklik Opsi E.
Queena melihat ini dan tiba-tiba teringat: "Aku belum minta nomer ponselnya!"
.....
Pada saat yang sama.
Samael yang naik Porsche-nya sudah sampai di depan gerbang sekolah.
"Belajar yang baik, jika tidak akan kupukul pantatmu hingga merah!"
"Humph! Aku adalah yang terbaik di kelas!" dan Revina pergi, tapi dihentikan oleh Samael.
"Berikan kertas ini pada Queena, itu berisi nomerku dan identitasku. Jika dia punya masalah di perusahaan, suruh dia tunjukkan itu. Ada juga bagianmu disana beserta kartu ATM berisi US $ 1 juta dolar untukmu!"
"Benarkah!?" mata Revina berbinar.
"Kau bisa dibilang tunanganku sekarang. Wajar jika aku memberimu itu, tapi jangan lupa memberi nomerku pada Queena dan jangan boros!"
"Oke!" Revina tersenyum dan pergi langsung dengan menutup pintu mobil keras.
"Terkikik...Kakak, kau nakal."
"May, jika bukan ada kau, aku mungkin lupa hal ini." Samael berkata tenang.
Tapi pada saat itu juga.
Didididi!
Ponselnya bergetar dan dia membukanya. Ternyata dari Shared Date APP.
APP: Selamat kepada tuan rumah untuk menyelesaikan tugas pesanan pertama dan memenangkan Evaluasi bintang lima.
APP: Selamat kepada tuan rumah untuk mendapatkan seratus poin.
APP: Karena tuan rumah menyelesaikan tugas pesanan untuk pertama kalinya dan mendapat Evaluasi bintang lima, tuan rumah akan mendapatkan semua kemampuan dalam kriteria pemesan.
APP: Selamat kepada tuan rumah karena secara permanen memperoleh Ketampanan pertama di alam semesta.
APP: Selamat kepada tuan rumah karena secara permanen memperoleh Sosok tubuh pertama di alam semesta.
APP: Selamat kepada tuan rumah karena secara permanen memperoleh Aura bangsawan tertinggi di alam semesta.
APP: Selamat kepada tuan rumah karena secara permanen memperoleh kemampuan memasak Super.
APP: Selamat kepada tuan rumah karena secara permanen memperoleh kemampuan minum anggur super dan pengetahuan anggur super.
APP: Selamat kepada tuan rumah karena secara permanen memperoleh kemampuan Seksual Naga tertinggi.
Melihat pesan ini, Samael segera menyentuh wajahnya dan menatap tangan dan kakinya. Sosok itu masih sosok yang sempurna dan penampilannya masih penampilan yang sempurna.
"Apakah mulai sekarang, penampilan dan sosok ini akan disimpan selamanya?" Samael bertanya pada APP.
APP: Ya, tuan rumah. Selama tuan rumah tidak mengalami kemati, kemampuan ini akan selalu ada untuk tuan rumah.
"Hahaha, sekarang aku tahu kenapa May cemburu pada APP ini!" Samael tertawa bahagia. Sekarang sosok dan penampilannya adalah yang tertinggi!
"Oh, sekarang bagaimana cara menggunakan poin ini?" Samael segera mengingat poin yang diberikan tadi. Setelah menyelesaikan pesanan pertama, dia mendapat seratus poin.
APP: Poin dapat ditukar dengan uang tunai dan juga dapat digunakan untuk Lotre.
APP: Apakah tuan rumah ingin menukar uang tunai atau Lotre?
"Menukar uang tunai atau lotre?" Samael memikirkan ini.
Meskipun Samael menyukai uang, dibandingkan dengan kemampuan dari APP, uang tidak ada artinya sama sekali. Buktinya sudah dia rasakan saat ini. Selain itu, dia tidak kekurangan uang saat ini!
"Itu benar, bisakah kau memberi tahuku berapa banyak uang tunai yang dapat ditukar dengan seratus poin ini? dan apa yang didapat dalam lotre kemampuan?" Tanya Samael.
APP: menurut aturan Kakek tuan rumah, satu poin dapat ditukar dengan US $ 10.000 dan seratus poin artinya US $ 1 juta. Sedangkan untuk Lotre, selama alam semesta memiliki kekuatan super ataupun kemampuan melebihi batas manusia, tuan rumah bisa mendapatkannya di Lotre.
"Heh...." Samael tertegun.
'Seratus poin bersama adalah satu juta dolar? Ini....masih banyak untuk orang biasa! Adapun kemampuan? Bahkan kekuatan super di seluruh alam semesta dapat kudapat!' Samael berpikir senang.
"Bukankah itu berarti aku bisa mendapatkan kekuatan super seperti yang paling keren di alam semesta dan yang terkuat di alam semesta?"
"Tentu saja! Kakek adalah Dewa terkuat bagaimanapun! Meskipun dia cabul!" May tiba-tiba berkata di kepala Samael.
"Itu benar...." Samael tidak menyangkal.
APP: Maaf, apakah tuan rumah ingin menebus uang tunai atau Lotre?"
APP tiba-tiba bertanya di layar ponselnya.
"Lotre..." Pada akhirnya, Samael memilih Lotre.
APP: Diterima, dan berhasil menghabiskan 100 poin tuan rumah, dan sedang proses Lotre sedang dilakukan."
APP: Selamat kepada tuan rumah karena mendapatkan kemampuan Bermusik super secara permanen. Silahkan periksa tuan rumah.
Begitu kata-kata APP terlihat, berbagai metode, lagu, dan berbagai pengetahuan bermusik muncul di kepala Samael, seolah-olah mereka telah dilakukan Samael selama bertahun-tahun!
"Kemampuan super Bermusik?" Samael tersenyum, karena hari ini adalah tes piano untuk memasuki International Frédéric Chopin Piano Competition.
Tiba-tiba ponselnya berdering dan panggilan masuk dari Tivana ternyata.
"Halo, ada apa Tivana?" Samael bertanya.
"Dimana kau? Juri untuk International Frédéric Chopin Piano Competition sudah ada di universitas! bahkan kepala sekolah menunggumu!" Suara paniknya membuat Samael serius dan tegang.
"Tunggu sepuluh menit disana! aku akan kesana dengan cepat!" menutup panggilan, Samael menginjak pedal gas mobilnya!