Samael dan Tivana berbalik, dan tubuh mereka menegang seketika.
Lola penasaran dan berbalik hanya untuk melihat seorang wanita yang sangat cantik! Bahkan untuk dirinya, yang juga seorang wanita!
Tapi, dia penasaran, kenapa Samael dan Tivana tegang seperti batu saat melihat wanita itu?
"K-Kepala Sekolah?! Apa yang terjadi?" Samael bertanya dengan agak gugup.
"Permainan Pianomu, sangat bagus. Apakah selain piano, kau bisa bermain alat musik yang lain?" suaranya sangat dingin dan tatapannya juga dingin seperti di pegunungan Alpen!
"Ya! selama itu alat musik, aku bisa memainkannya!" Samael menajwab dengan jujur, tapi tergesa-gesa!
Kepala Sekolah mengangguk dan memberikan Samael sebuah kartu nama padanya.
Disana tertera nomer teleponnya dan bahkan alamat rumahnya.
"Pergilah ke rumahku saat kau bebas. Ajari aku bermain alat musik, itu saja. Sampai jumpa."
Dari awal hingga akhir, kepala sekolah tidak merubah nadanya! Hanya dingin yang dia punya!
Tapi yang jelas, dengan kepergian kepala sekolah cantik ini, Samael dan Tivana bisa menghela nafas dengan lega!
"Kenapa kalian sepertinya sangat takut dengan wanita itu? Apakah Kepala Sekolah kalian menakutkan?" Lola segera bertanya setelah kepala sekolah pergi.
Samael dan Tivana dengan serius menatap Lola dan akhirnya, Tivana berkata: "Ini berkat rumor yang beredar tentangnya!"
"Rumor?"
"Jika kau terlalu dekat dengannya, baik itu laki-laki atau perempuan, dia akan tertimpa kemalangan! Baik itu kemalangan ringan, bahkan hingga kematian!" jawab Samael dengan serius.
Hanya saja, Lola tidak percaya dan cemberut: "Tidak mungkin ada hal seperti itu! Bahkan jika benar, itu hanya kebetulan untuk sesoerang yang dekat dengannya menderita kemalangan!"
"Itu mungkin, tapi....dari sepuluh laki-laki yang ingin mengejarnya, dari orang kaya hingga biasa....semuanya berakhir dengan kematian!"
"Paling bagus adalah, salah satu orang kaya yang melamar kepala sekolah, dia mati karena kelelahan dalam se* di PUB, ini terkanal bahkan hingga masuk koran universitas. Adapun yang paling tragis, dia dilindas kereta api hingga anggota tubuhnya melayang kemana saja, ada juga yang meninggal karema pesawat yang dia tumpangi, jatuh!" kata Samael serius.
Tivana mengangguk mendengar ini dan menegaskan bahwa apa yang dikatakan Samael itu, Benar!
Melihat ini semua, Lola tanpa sadar menelan ludah!
"Jadi, apa kau benar-benar akan pergi ke rumahnya? Jika....itu benar...." sebelum Lola menuelesaikan kata-katanya, Tivana mencubit pinggang Lola.
"Ouch! Kenapa?!"
"Jangan tanyakan sesuatu yang sudah jelas! Tidak mungkin aku membiarkan tunanganku pergi mendekati wanita itu! Jika itu kau, masih bisa kutoleransi!..." Tivana sepertinya menyadari ada yang salah dengan kata-katanya, dan saat melihat wajah Lola, dia tahu dia salah!
"Ya?! Apakah itu benar? Kalau begitu, apakah kau mengizinkan aku bersama priamu?!"
"Ugh...."
Tivana menyesal mengatakan hal seperti itu tadi.
Dia menatap wajah Samael dan melihat bahwa wajahnya juga agak pahit.
"Auuu...." Tivana mengerang rendah, tapi detik berikutnya, dia merasakan kehangatan yang dia dapat dari orang yang dia cintai.
"Jangan pikirkan, kau adalah yang nomer satu di hatiku...." mendengar ini, Tivana semakin lembut memeluk Samael.
Lola yang melihat ini, rasanya sangat masam. Dia sepertinya menderita penyakit "Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama" pada Samael.
Pertama masalah wajah, kedua temperamen, ketiga adalah keterampilan pianonya. Semua ini saja, sudah membuatnya sangat jatuh cinta pada Samael!
'Aku tidak akan kalah!' memiliki keputusan ini, Lola menggeser Tivana di pelukan Samael dan ikut memeluk Samael bersama dengannya.
Meskipun Tivana agak kesal karena digeser secara paksa tadi oleh Lola, dia tidak melawan.
Dia tahu bahwa Lola menyukai Samael, terutama setelah kata-katanya tadi...Tivana yakin bahwa tekad Lola pada Samael akan lebih tinggi!
Dan inilah jadinya....
"Lola, apa kau yakin ingin bersamaku?" Meskipun ini basa-basi, tapi Samael masih ingin tahu!
Lola dalam pelukan Samael mengangguk dan berkata: "Ini memang aneh, tapi kau masuk semua kriteria untuk menjadi pacarku!"
Mendengar ini Samael saat ini meskipun senang, agak tidak enak.
Bukan karena merasa bersalah dengan Tivana, itu karena, tatapan para perempuan disekitar serasa bahwa mereka juga sangat ingin dipeluk olehnya!
Dia yang memeluk Tivana dan Lola di lengannya, segera membawa mereka ke mobilnya dengan langkah yang setenang mungkin.
Agar tidak menyebabkan keributan...seminimal mungkin....
Setelah melihat bahwa kumpulan wanita itu tidak mengikutinya, Samael melepas pekukannya pada Tivana dan Lola.
Mereka agak kehilangan saat Samael melepas pelukannya.
Tapi Samael hanya tertawa kecil dan menampar kedua pantat menggoda mereka!
Keduanya malu dan menatap Samael dengan mata kabur...
"Baiklah, masuk!"
"Kemana kau akan membawa kami?" tanya Tivana.
"Rumahmu!" jawab Samael pada Tivana sambil masuk ke tempat pengendara di mobilnya.
Di mobil, Lola ada dibelakang dengan Tivana ada di barisan depan.
Tidak mungkin, posisi utama di keluarga Samael sudah jelas di hati Lola. Tivana jika di masa kerajaan, adalah permaisuri, dan dia adalah selir, itu saja!
'May, masukkan nomer ponsel kepala sekolah ke World of Entertainment Star Circle APP!' dalam hatinya, dia berkata pada May selagi dia menyetir.
"Siap kakak!" kata May di pundak Samael.
Ding!
Suara ponsel terdengar, tapi Samael tidak membukanya. Sebaliknya, dia berkata sekali lagi dalam hati: 'Buka layar muka World of Entertainment Star Circle APP, May.'
"Oke kakak! Hehehe, akhirnya May berguna!" mendengar ini, Samael tersenyum lucu.
Detik berikutnya, layar muka seperti di World of Entertainment Star Circle APP terlihat didepannya.
Nama: Olivia Chulpo
Status: Tertarik
Lahir: Rhode Island, AS, 8 Mei. (28 tahun)
Profesi: Kepala Sekolah University Gerorgetown
Tinggi badan: 170 cm
Sejarah: Olivia dibesarkan di Edgewood, dan merupakan anak dari Susan dan Peter Culpo. Dia merupakan anak tengah dari 5 bersaudara. Ayahnya adalah keturunan Italia dan ibunya adalah keturunan Irlandia dan Italia.
Olivia lulus dari St. Mary Academy – Bay View dengan pujian yang tinggi dan sebagai anggota National Honor Society...Di sekolah, ia berpartisipasi dalam dua bahasa asing dan masuk kompetisi bahasa sambil melakukan perjalanan ke Milano, Italia.
Bertemu dengan Samael untuk pertama kalinya dalam seleksi piano International Frédéric Chopin Piano Competition. Karena permainan piano yang sangat menyentuh, dia sangat tertarik padanya. Ini berkaitan karena dia menyukai musik, terutama bermain Selo.
Alasan kenapa seseorang yang dekat dengannya mengalami musibah, itu karena dia memiliki keberuntungan yang rendah! Tapi, bukannya mempengaruhi tubuhnya, kesialan itu malah mempengaruhi seseorang yang ada di sekitarnya.
Hal ini diketahui setelah ia lulus dari universitas. Karena itu, dengan kesadaran dirinya sendiri, Olivia meninggalkan rumahnya dan menyembunyikan masalah kesialannya ini.
Melihat deskripsi ini, Samael agak kasihan pada Kepala Sekolah sexy itu. Tapi, dia akhirnya tersenyum dan memutuskan untuk pergi ke kediaman kepala sekolah dingin ini!
Dia tidak takut dengan rumor kemalangannya, ini karena, keberuntungannya tidak terbatas!!!