Télécharger l’application
55% CARAKU / Chapter 11: Mempermainkan Hati Vio

Chapitre 11: Mempermainkan Hati Vio

Acara makan malam telah selesai tapi Vio masih ada di kamar membuat mereka khawatir,

"Li... Vio udah makan?" Lia menggeleng,

"Dari pulang sekolah Vio belum makan, enggak tau deh coba tanya pegawai Cafe? mana tau dia makan di sana," Radit menghubungi pihak Cafe dan hasilnya Radit menggeleng.

"Berarti Vio cuma makan roti aja 1 potong sama susu tadi pagi," gumam Aldi, Radit sama Lia saling pandang.

"Kok kamu tau Al ?" Radit sama Lia serempak,

"Vio sarapan di Cafe tadi pagi, aku juga sama."

"Coba bujuk Li ! aku takut kenapa -napa." Radit cemas, Lia mengetuk pintu lagi, "Vi...Vio..." masih tidak ada respon, akhirnya Radit mendobrak pintu kamar Vio dan melihat Vio tergeletak di lantai, Radit panik, walaupun Radit dokter tapi, melihat Vio yang membutuhkan pertolongan, Radit berakhir gemeteran. setelah memindahkan Vio ketempat tidur Aldi memeriksanya.

"Vio lemas banget Dit, aku ambil infusan dulu di rumah," Radit mengangguk, tidak sampai lama, Aldi datang dan memasang selang infus.

"Thanks Al..."

"Ini pertolongan pertama kalau masih belum berhasil, kita bawa ke Rumah sakit Dit ..." Radit mengangguk setuju, wajah Vio sangat pucat, membuat Radit dan yang lainnya cemas.

"Vio sayang... wake up please!" Radit mengelus-ngelus kepala Vio dan menggenggam tangannya, Lia dan Aldi menunggu di ruang tamu dengan gelisah.

"Li, Dony siapanya Vio?"

"Pacar Vio... Orang yang pertama juga buat Vio," Jawab Lia sambil memindahkan- mindahkan chanel TV.

"Tapi kok bisa seserius ini?" Lia melirik ke arah Aldi.

"Karna setelah Orang Tuanya meninggal Dony yang paling deket dengan Vio, shock mungkin, oh iya ... mau minum apa biar kubuat?" Lia memandang Aldi.

"Coklat panas ada?"

"Pasti ada kalo itu, Vio paling suka coklat panas jadi pasti ada stok." tak butuh waktu lama Lia membawa coklat panas 3 gelas

"Nih coklatnya..."

"Thanks." terus lanjut menonton TV kembali,

sementara Vio masih belum sadar, Radit sangat cemas, Radit berjalan keruang Tamu dan meneguk coklat yang di buat Lia.

"Gimana keadaannya?" Radit menggeleng, Aldi bangkit dan mengecek keadaannya, suhu tubuhnya meningkat, Aldi menghela nafas dan menyuntikan cairan obat ke infusan.

"Vio demam tapi tidak apa- apa, besok juga baikan, sepertinya Vio kurang istirahat."

"Kata mamih, Vio memang sering mengabaikan dirinya, tapi mulai sekarang aku yang akan jaga agar Vio baik- baik aja." Terdengar suara batuk dari kamar Vio, Radit dan yang lainnya segera menghampiri.

"My princess your Ok?" Vio mengangguk dan tersenyum,

***

Pagi itu Sely minta ketemuan dan Vio menyetujuinya.

"Pagi Vi..." Vio melambaikan tangannya sambil tersenyum dan datang membawa minuman untuk Sely,

"Di minum kak!" sely mengangguk,

"Vi, Dony udah lama gtidak pulang- pulang ya, apa kalian bertengkar?" Sely menyelidik,

"Kita udah putus kak, kak Dony yang minta putus." Vio tertunduk.

"Kok bisa?" Vio menggeleng kan kepalanya,

" Vio juga tidak tau alasannya,"

"Besok Ultah Dony kita buat kejutan mau?" Vio tidak menolak karna Vio juga berharap keadaan segera membaik, apalagi kalau bukan karena Vio masih mencintai Dony,

"Ya sudah besok kita berangkat!"

"Oke kak Vio ikut aja, gimana baiknya,"

***

Besoknya Vio dan Sely berangkat ke Apartemen Dony, tentunya tanpa sepengetahuan Dony untuk memberi kejutan, sengaja datang di saat Dony lagi kuliah,

Vio dan Sely masuk ke dalam dan melihat semuanya berantakan, dengan cepat semuanya di rapihkan, Sely mendekor ruangan, sedangkan Vio memasak untuk makan malam.

***

Setelah memutuskan Vio secara sepihak, Dony memutuskan pacaran dengan Linda, Linda berhasil meyakinkan Dony bahwa Dony cinta pertama Linda dan untuk yang pertama juga berhubungan dengan laki- laki. makanya Dony menerima Linda.

***

Sementara di Apartemen Dony ...

Vio udah selesai masak dan menatanya di meja makan, Vio juga meletakan cake ultah dan kadonya di sana, lalu Vio mandi dan berganti pakaian.

Menunggu cukup lama dan hampir bosan.

"Sudah jam segini Dony masih belum pulang?" Nada sely kesal.

"Mungkin ada mata kuliah tambahan kak," Vio menenangkan Sely .

Tak lama pintu Apartemen terbuka, mata Vio dan Sely terbelalak meliat Dony masuk menggandeng seorang perempuan sambil mencium bibirnya tepat setelah pintu tertutup, dress yang di kenakan perempuan itu terjun bebas kelantai.

Air mata Vio keluar dari sudut matanya tidak bisa ditahan, sedang Sely setengah berteriak dan menampar adiknya, membuat Dony kaget.

Vio mengambil tas dan berlari keluar, berlari secepat mungkin, masuk lift dan naik taxi.

Sely juga pergi menyusul ...

sesaat Dony diam tapi segera meneruskan gerakannya, tidak satu incipun dari tubuh Linda yang Dony lewatkan.

"Ini untuk yang pertama kalinya," suara lembut Linda di telinga Dony makin menggoda membuat Dony makin tak sabar ingin menikmatinya.

Tapi sebelum Dony menuju ke yang paling intim, handphone Dony berbunyi, Dony menghentikan sementara gerakannya melihat layar handphonenya, terlihat pesan dari nomor tak di kenal, karena penasaran Dony membuka pesan itu dan isinya membuat Dony terkejut.

*Don, Linda bekasku dan bekas orang lain juga,

Dony langsung merapikan bajunya dan bertanya, setengah berteriak,

"Kenapa kamu berbohong? padahal ini bukan yang pertama tapi yang kesekian kalinya?" mata Dony tajam menatap Linda, Linda mengerti apa yang di maksud Dony. Tiba- tiba Linda tertawa..

"Ya memang... kenapa ? kaget?"

Tubuh Dony gemetar,

"Aku menginginkanmu dan kamu selalu menolak, sekarangpun sama kamu menolaknya... tapi tidak masalah karena sekarang, kamu hancur aku puas ..." Linda tertawa lagi, memakai bajunya lalu pergi dari hadapan Dony,

Dony berjalan ke dapur mengambil air minum dan terbelalak meliat makanan di meja, cake ultah dan kotak kecil, Dony membuka kotak itu melihat jam tangan yang beberapa hari ini Dony cari dan langka ada secarik kertas terlipat rapi Dony membukanya.

*Ma'af bila tanpa sengaja telah membuat kesalahan dan kamu terluka,

Vio tidak berani berharap tapi cukup melihatmu bahagia, Vio juga bahagia...

HBD kesayanganku.... do'a terbaik untukmu...

By.Viona

****

Vio masuk kedalam Villa, pesan Sely masuk

* Vi... kamu di mana kakak cemas ?

*Vio baik2 aja dan sudah di rumah.

Setelah meletakan handphonenya tiba- tiba terdengar ada panggilan masuk dan itu Dony tanpa pikir panjang Vio melempar handphonenya kedinding hingga pecah berkeping- keping.

Vio masuk kamar mandi lalu menyalakan shower Vio duduk memeluk kakinya di bawah kucuran shower, hampir dua jam lamanya, hingga tubuh Vio berubah biru karena kedinginan.

Radit masuk ke dalam Villa langsung menuju kamarnya dan melihat pintu kamar Vio terbuka, Radit mengecek kamar Vio dan melihat semuanya berantakan, Radit masuk kedalam dan memanggil Vio tapi tidak ada jawaban, Radit mengetuk pintu kamar mandi tapi dengan satu ketukan pintu kamar mandi terbuka, Radit terkejut Melihat Vio di situ segera di angkatnya ketempat tidur dan cepat mengganti bajunya, Radit berlari mengetuk pintu rumah Aldi, Aldi keluar menatap Radit,

"Pinjem mobil!" Radit lari lagi masuk kedalam dan membawa Vio, Aldi membantunya dan membawa Vio ke Rumah Sakit.

Vio di pindahkan keruang perawatan, Tante Nia cemas melihat keadaan Vio, lalu bertanya kepada Radit.

"Ini kenapa Dit?" Radit menggeleng bingung,

"Setau Radit, dua hari yang lalu Vio berangkat ke yogya tapi, tadi Radit pulang kerja, Vio udah begini."

"Ini berhubungan dengan Dony, kalau begitu mama ke tempat Dony dulu minta penjelasan,"

Radit mengangguk tapi sebelum keluar, suara lemah terdengar.

"Tidak perlu Tan... Vio udah selesai dan sepertinya sulit untuk di perbaiki,"

"Oke kalau itu maumu, Tante tidak akan kesana, tapi kamu harus baik- baik aja!" Vio menganggukan kepalanya.

Aldi masuk ke ruangan Vio, tersenyum hormat pada mama Radit.

"Hallo Tante..." sapanya ramah,

"Aldi... kamu tugas di sini juga?" Nia tersenyum,

"Iya Tan..."

"Tinggal dimana?"

"Tinggal di Villa Vio Tan,"

"Owh... tinggal sama Tante saja Al! Rumah Vio kosong, cuma tante dan Bi Imah di sana," Nia menawarkan tempat tinggal.

"Makasih Tan, tapi aku suka di Villa Vio..." Aldi tersenyum,

"Mmm... Anak Tante juga nempelnya ke Vio Tante jadi iri," Radit tertawa,

"Ma'af ma, tapi mama juga sibuk makanya Radit memilih tinggal sama Vio." kali ini mama Radit yang ketawa...

"Ya sudah mama mau ada meeting dulu, Vi... Tante pergi dulu ya, kamu baik- baik." Tante Nia mencium kening Vio, Vio mengangguk.

"Aldi memasukan mawar putih ke Vas bunga dan meletakannya di meja samping Vio." terus mengupas buah pir, lalu memotongnya dan menawarkan pada Vio, tapi Vio menggeleng.

"Makan dikit Vi...!" akhirnya Vio membuka mulutnya.

"Makasih Al..." Aldi tersenyum,

"Ehem.... ehem... aku di cuekin nih." suara Radit tiba- tiba.

"Radit minta di suapin juga Al..." Vio menunjuk kearah Radit. Radit ketawa...

"Kalian pulang sana besok mesti kerja bukan?" Radit dan Aldi saling pandang.

"Nanti salah satu dari kita yang pulang ambil baju buat kerja besok, kita tidur di sini aja." Radit menjawab.

"Tidur sekarang, sudah malem! biar kita yang jaga." Vio mengangguk, Aldi menyelimuti tubuh Vio dan duduk di sofa bareng Radit. setelah Vio terlelap mereka duduk di luar.

"Vio shock Al sepertinya, untung tadi aku pulang cepet, kalo engga, aku enggak tau Vio gimana jadinya, handphone Vio ancur, semua barang- di kamar berantakan, Vio belum pernah seperti itu sebelumnya." Radit menarik napas panjang.

"Benar Dit, shock berat dia." Jawab Aldi membenarkan,


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C11
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous