Bai Ran tahu bahwa kehidupan Quan Rui sangat teratur. Pria itu bangun pagi-pagi dan harus pergi ke perusahaan tepat waktu setelah lari pagi.
Bai Ran membuka sudut selimut dan berjalan ke balkon tanpa alas kaki.
Hari ini berangin, dan matahari bersinar cerah. Lagi-lagi hari yang indah.
Setelah Bai Ran selesai sarapan, Quan Rui menghubunginya.
"Sudah bangun?" Suara yang hangat datang dari ujung telepon.
Bahkan meski terpisah oleh jarak yang begitu jauh, dia masih mampu membuat hati Bai Ran mencair menjadi genangan air.
Bai Ran mengangguk, lalu ia menyadari bahwa Quan Rui tidak dapat melihat tindakannya di ujung telepon, jadi ia cepat-cepat menjawab 'iya'.
"Apakah kamu di perusahaan?" tanya Bai Ran. Ia mencari topik untuk mengobrol dengan Quan Rui sebentar.
Biasanya pria ini segera menutup telepon setelah berbicara beberapa patah kata kepada Bai Ran, bukan?