Suara pecahan benda tajam menyebar ke seluruh vila dalam sekejap.
Bai Ran, yang sedang berendam air panas di bak mandi, terkejut mendengar suara itu. Saking terkejutnya, jiwanya seolah hampir melompat keluar dari tubuhnya.
Bai Ran barusan sedang memikirkan banyak hal, dan hatinya sedikit khawatir. Lalu ia mendengar suara pecahan kaca, benar-benar mengejutkannya.
Kini akal sehat Bai Ran kembali, dan ia tidak menyadari kalau barusan ia berteriak.
Mendengar suara itu, para pelayan pun datang berkumpul dan berbaris di luar kamar mandi. Mereka mengkhawatirkan keselamatan Bai Ran, tapi mereka tidak berani menerobos masuk begitu saja. Mereka hanya bisa berjaga di luar pintu dan bertanya dengan cemas, "Nyonya, apa Anda baik-baik saja? Jendela di lantai lima lupa ditutup. Kebetulan anginnya terlalu kencang, jadi kaca jendelanya jatuh dan pecah."