"Qianqian, jangan menangis. Ayo beri tahu mama, kamu kenapa?"
Gu Xiaoxiao membungkukkan badan menggendong putranya, lalu menyeka air matanya. Gu Xiaoxiao sendiri tidak tahu apa yang terjadi padanya, sampai dia mengeluarkan keringat deras.
Sambil berbaring di bahu Gu Xiaoxiao, Chu Muqian memeluk lehernya erat-erat. Tangisannya berangsur-angsur menjadi lebih kecil, tetapi ia masih tidak bisa berkata-kata.
"Qianqian kan anak baik. Bukankah kamu sudah berjanji pada mama tidak akan suka menangis begitu saja? Hari ini ada apa? Apa kamu mengompol?" Tanya Gu Xiaoxiao bercanda, sambil menepuk-nepuk punggung belakangnya.
"Tidak! Aku tidak mengompol lagi." Kata Chu Muqian segera menjelaskan, lalu menyeka air matanya, sambil menatap Gu Xiaoxiao.