Mendengar ini, Su Mohan mengangkat matanya dan melirik Ye Fei. Ia akhirnya melipat koran di tangannya dan meletakkannya di atas meja.
Melihat hal tersebut, Ye Fei langsung duduk tegak dan menyilangkan kedua kaki mulusnya di atas sofa. Ekspresinya yang patuh terlihat seperti seorang manusia yang hendak mendengarkan teguran dari para dewa, yang akan berlutut tiga kali untuk menunjukkan ketulusannya.
Su Mohan mengulurkan tangannya, langsung menarik Ye Fei, dan meletakkan wanita itu di pangkuannya. Ye Fei bersandar di dadanya dan berkata dengan lembut, "Tuan Su~ Kamu sudah tidak marah lagi padaku?"
"Karena kamu ingin membahasnya, maka mari kita bicarakan. Izinkan aku bertanya sesuatu. Kamu berkata bahwa kamu ada urusan sehingga tidak bisa berjualan alkohol, apakah aku mengizinkan?" Su Mohan berbicara dengan ringan sambil mengendus aroma samar di rambut Ye Fei.
"Tidak," jawab Ye Fei. Suaranya tiba-tiba menjadi lebih lemah.