"Wajah Itu menyebalkan sekali, wajar saja tak ada satu wanita pun yang ingin berdampingan dengannya jika kelakuannya seperti itu terus dia akan menjadi perjaka tua selama-lamanya!" sumpah Stephanie meng ubun-ubun.
Sementara tepukan bahu seorang Aminah mengagetkan Stephanie yang sedang menggerutu, "semuanya sudah ku tata sedemikian rupa kau tinggal perbaiki lagi sesuai dengan warna!" ucapnya sebelum berlalu meninggalkan toko bunga.
Stephanie tampak mengangguk kan kepalanya, berlalu dan melambaikan dengan lemas tangannya pada sahabatnya. "Hati-hati!" ujarnya setengah berteriak.
Aminah segera menata bunga-bunga itu di sepeda tuanya,
Ada empat buket bunga berukuran sedang yang harus ia antar kepada customer-nya dengan tepat waktu,
Tangan itu menata dengan perlahan juga hati-hati, jangan sampai bunga itu patah apalagi layu,
Aminah menarik pelan sepedanya mengeluarkannya dari parkiran dengan sehati-hati mungkin,