Télécharger l’application
86.53% Troublesome Lover / Chapter 44: 39

Chapitre 44: 39

shion pov (dari chaps 37)

hari ini merupakan hari yang kutunggu tunggu... dimana aku akan bertemu gadis tengik itu lagi, gadis yang sudah berevolusi menjadi wanita tulen, bukan abal abal.

aku tidak bisa membuat debaran di hati ku ini memelan, se begitu nya aku ingin bertemu dengannya, mengelus kepala dan mencubit pipinya serta menendang bokongnya. berani beraninya dia pergi setelah melakukan adegan romantis itu...

aku benci sekali dia... ga aku hanya bercanda. aku mencintainya

aku bermain dengan cincin yang berada di jari manisku ini, aku gugup sekali... benar benar tidak sabar bertemu dengannya

setelah aku melakukan usaha yang keras selama 4 tahun dan berbuah sekarang.

jadi gini selama 4 tahun, bener saja hinata tidak pernah kembali ke Jepang padahal kata orang tuanya dan aku menguping dia akan kembali saat liburan universitasnya.

mungkin tahun pertama sibuk? lalu aku menunggu dan terus menunggu hingga akhirnya di total menjadi 4 tahun, menyedihkan bukan? menunggu di tempat yang sama yaitu di bandara ini

selama 4 tahun ini

dan yang paling menyedihkan aku tidak mendapat satupun kiriman pesan/telpon mau itu lewat aplikasi lime/sejenisnya, dia sama sekali tidak mencoba untuk menghubungiku bahkan misscall/pura pura menelpon saja tidak pernah/pura pura salah ngechat .

awalnya seminggu di tinggal tanpa kabar masih bisa toleransi tapi setelah 15 hari aku udah ga bisa toleransi in rasanya pengin ngamuk, pengin nyusul Hinata ke Indonesia dan menendangnya.

hah!mulai saat itu aku kesal hingga sekarang, dan entah bagaimana ceritanya aku mulai akrab dengan keluarga hinata. ini semua berawal dari kekesalan ku itu.

story nya : karena kesal akhirnya aku mendatangi rumah orang tua hinata setiap hari untuk meminta kontak hinata yang as always di jawab "no" , apapun cara ku halal kan tapi tetap saja jawabannya "no", yang anehnya akane saja tidak diberitahu secuil informasi tentang hinata...

-end

tiap hari aku hampir gila memikirkan berbagai skenario terburuk yang akan di lakukan hinata dengan pria lain atau dia sudah melupakan ku sepenuhnya. AKU TIDAK MAU ITU!

mungkin karena tiap hari aku datang kerumah orang tua hinata memohon mohon, sampai akhirnya keluarganya mengasihani ku. mereka memberi tahu ku sedikit infomasi tentang hinata, ya hinata akan pulang ke jepang pada pukul xx.

setelah mendengra itu, aku merasa tubuhku seperti di rasuki dedemit, aku langsung bergegas pulang tancep gas untuk membersihkan diri dan membuat diriku menjadi lebih tampan lagi, lalu aku menyabet salah satu kunci mobil terdekat oleh tanganku dan bergegas lari menuju mobil, aku ingin menjadi orang yang pertama yang bertemu hinata setelah dia sampai di Jepang

karena Jepang - Indonesia ga main jauh nya dan penerbangan pun lama

.

.

.

.

aku melihat hinata menghembuskan nafas kesal sambil menyeret kopernya menuju taksi, aku langsung lari seperti kesetanan

hap! ku peluk pinggang hinata, dan pintu taksi ku tutup lagi.. tubuhnya menegang, dia mencoba sekuat tenaga untuk melepaskan pelukan ku! aku tidak suka itu dia kan istri ku.

sambil dia meronta ronta

"hinata" aku menyebutkan namanya dengan pelan, aku sungguh rindu dengannya

sepertinya dia shock mendengar suaraku, sebegitu tidak ingin bertemu dengan ku kah kau hinata?

aku menariknya mundur perlahan lahan hingga sedikit menjauh dari pintu taksi , aku tidak ingin skenario terburuk terjadi.

dia meronta makin parah, aku melihat kakinya sepertinya ia akan menginjak ku makanya aku geser kaki ku sedikit, biar hanya ujung sepatuku yang di injak

"hinata..." panggilku lagi sambil mengeratkan pelukanku, susah sekali menyeret bab1 ini menjauh dari taksi

dia sempat melihat ke arah kaca taksi itu yang memantulkan bayanganku, setelah dia membatu 2 detik, dia langsung menjadi diam namun gemetaran seperti aku ingin memakannya

iya.. aku ingin 'memakannya'

"sh--shiion..?" ucapnya..

ah suara yang selama ini ku rindukan

"ya jelek...." balasku sambil tersenyum senyum

"lepaskan.. ini ambigu sekali, kasihan pak supirnya"

aku melihat kearah kaca taksi dan memplototi supir taksi itu supaya taksi nya pergi! mengganggu saja! lalu aku mengeratkan pelukan ku lagi sambil menarik kopernya dengan satu tangan demi masa depan cerah

"mmnn.." guman ku

"apa maumu?" tanya nya

aku ngak ngerti dengan isi pikiran hinata selama dia pergi, masa dia tidak mengerti apa yang ku ingin kan? dia kan istri ku...

[author : apa apaan istri kapan kalian nikah? main ngaku ngaku aja!

shion : *tatapan tajam* soon]

"aku mau kamu" balasku dengan senyum yang bukan senyum

"hah? lepaskan dulu..."

aku menggeram kesal, bisa bisa nya dia seperti itu padaku! dasar cewe kw! tapi 5-7 detik kemudian amarahku hilang saat dia menyematkan jarinya di tanganku [punggung tangan ketemu telapak tangan] dengan erafy

"lepaskan pelukanmu shion.. hah.. "

aku melepaskan pelukkannya, setelah merasa energi ku cukup terisi. aku langsung menggandeng tangannya dan menarik nya pergi

"ikut aku"

.

.

sesampai nya di mobil aku membuka kan pintu untuk hinata dan langsung mendudukan nya di front seat[apa si namanya lupa gw, yang di samping yg ngetir], aku langsung memakaikannya seatbelt biar dia selalu selamat di perjalanan, lalu menutup pintunya. bergegas ke bagasi mobil, melempar kopernya. dan berlari ke tempatku mengemudi[apa lagi ini namanya lupa]

"shion... kita mau kemana?"

pelaminan! ke pelaminan! kita nikah! lalu ketempat mencetak buku nikah . tapi sebelum itu aku ingin membuang sampah ini dulu

"pantai"

"pantai apa?"

apa ya? aku lupa namanya..

"minna"

sepertinya sih itu, pokoknya pantai terdekat dari bandara deh.

aku terus memperhatikan hinata yang sibuk dengan pikiran serta imajinasi liar nya itu, aku tidak sengaja terkekeh

"kau tidak perlu memikirkan yang aneh aneh, tenang saja"

aku melihat dia sepertinya gugup, aku menggerakan tanganku untuk membelai surainya itu berkali-kali hingga akhirnya aku mengacak ngacak rambutnya karena kesal! kenapa tidak dari dulu aku bermain dengan rambutnya, bodoh sekali aku yang dulu.

"shion"

"hmm?"

"kau sudah tunangan?" tanyanya

pertanyaan bodoh baru macam apa ini? TUNANGAN? SAMA SIAPA? aku tidak ingin tunggangan dengan orang lain kecuali kau bodoh! kau itu dari dulu memang tidak romantis tapi seengaknya 10% jiwa keromantisan mu berkoar sedikit kek! aku jadi ingin mencubit pipinya... dan mengigitnya

"kau... bodoh ya?"

"en.. jangan lupa undang aku ya"

aku memberikan hinata tatapan mautku, entah kenapa dia bodoh banget sih!!! ucapan bodoh macam apa itu? jangan lupa undang aku? KAU KAN PENGANTIN KU NGAPAIN KU UNDANG KAU KAN PASTI DUDUK DISEBELAH KU! MASA KAU TERBANG DI SEBELAHKU! DAH GILA!! AAARRGG Fck SABAR SHION SABAR DIA INI ISTRIMU SATU SATUNYA, JANGAN SAMPAI KAU TABOK DIA DAN MEMBUATNYA MENGHILANG LAGI... tahan tunggu nikah aja nanti di hajar dikamar!

".... bodoh banget sih kamu? aku heran... selama ini kamu jauh di ujung dunia EQ kamu kok makin rendah"

akhirnya segala kekesalan ku yang keluar itu. untungnya itu.. kalo keluar yang asli bisa bisa aku dihajar..

"bagaimana dengan akane dan yusuke?" tanya nya

aku sungguh ingin mengunci mulutnya dengan bibirku, bisa tidak dia hanya memikirkan tentangku? bertanya suatu hal tentangku? KENAPA HARUS 2 MONYET ITU SIH!! AAARGG GAJI MEREKA AKAN KU POTONG TITIK!

"shion...." panggil ku lagi

"mau mati ya?"

kesal sekali aku dengannya... untung calon kalo bukan udah ku buang!

"dengar dulu, jangan sinis" ucapnya sambil melihat ku "kita sudah putuskan?"

*jedyar!!*

kenapa FAKTA ITU KAU INGATKAN LAGI SIH HINATA? KENAPA KAU MELUPAKAN ISI OTAKMU? KENAPA? ASTAGA... aku tidak akan pernah mengakui itu! tidak akan pernah!

"... apa kamu mau jadi pacarku lagi?"

aku menoleh ke arahnya... ini kedua kali nya aku di tembak lagi olehnya, harga diriku sebagai pria dimatanya itu sudah tiada ya? kenapa tidak sekali saja kau biar kan aku menyatakan cintaku atau bagaimana... aku benci dirimu!

"TUTUP MULUTMU!"

hish! kenapa dia makin tua EQ dia makin ga ada. IQ nya juga lama lama kebalik dengan aku yang dulu.. tapi aku suka dia yang dulu dan sekarang dan yang akan ada di masa mendatang


Load failed, please RETRY

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C44
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous