"Kin,"
Langkah Kinan terhenti saat suara Mirna memanggil namanya. Kinan tiba-tiba berubah menjadi robot dengan sempurna. Bagaimana tidak, ini bukanlah hal yang tepat sama sekali. Sebuah hal yang tidak pernah dia bayangkan kalau sampai mertua Meta memanggil namanya. Terlebih pintu itu langsung terbuka, seolah Mirna telah menunggu Kinan dengan cukup lama.
Kinan dengan kepala yang tiba-tiba kaku itu pun memandang Mirna, dia tersenyum sama kakunya dengan apa yang tubuhnya alami sekarang. dia tidak lumpuh, hanya tiba-tiba merinding dengan sangat mengerikan.
"T… Tan," kata Kinan terbata. "Tante," ucapnya lagi.
"Kamu tadi keluar kan sama Meta. Di mana dia sekarang ya? Lintang juga. kok sampai selarut ini mereka nggak pulang-pulang. Apa kamu berpisah sama Meta ketika di tengah jalan?" tanya Mirna lagi.