Kinan langsung memeluk tubuh dua sahabatnya itu, kemudian dia menghela napas panjang. Benar, memang, kalau apa pun yang ada di dalam hati lebih baik dibicarakan dan jangan sampai memasang tampang kalau kita sedang dalam keadaan baik-baik saja. Karena apa? Karena sesuatu yang salah jika disimpan dan tidak diluruskan akan menjadi bom waktu yang kapan pun akan meledak dengan ledakan yang sangat dahsyat.
"Thanks, ya, Mbak Tanti, Mbak Hesti. Kalian udah sudi nemenin gue di sini, dan dengerin gue cerita sampai ngasih masukan buat gue. Gue bener-bener nggak bisa bayangin, kalau nggak ada kalian. Mungkin gue bakal masuk angin, atau malah tetap jadi Kinan yang bodoh yang terus-terusan membenarkan dirinya sendiri dan ngerasa kalau semuanya salah."
Mbak Hesti, dan Mbak Tanti pun tersenyum, kemudian dia menjitak kepala Kinan bersamaan. Kinan hanya mendengus, tapi dia pun tampak tak protes sama sekali.