Kukerutkan keningku tatkala mendengar ucapan Rianti seperti itu. Orang itu? orang itu siapa yang dimaksud oleh Rianti? Tapi, aku ndhak mau bertanya lebih lanjut. Aku harus menyuruh Suwoto untuk menyelidiki ini semua. Aku ndhak perlu bertanya dengan Rianti. Tentang apa pun itu.
"Aku harap, malam ini kamu bisa intropeksi diri. Dan berhenti menjadi Rianti yang menyebalkan lagi. Dan aku harap, besok kamu sudah bisa kembali seperti biasanya," setelah mengatakan itu, aku langsung keluar dari kamar Rianti. Sembari terus memukul-mukul dadaku yang terasa begitu sakit.
Aku masuk ke dalam kamar, rupanya Manis telah terbangun. Mungkin dia sadar, kalau aku ndhak ada di kamar tadi.
"Kangmas, dari mana?" tanyanya yang tampak khawatir. Ohya, aku lupa, jika sebenarnya niatku adalah mengambil air tadi. Dan kendiku ternyata sudah berada di kamar lagi, pasti Manis yang telah mengambilnya untukku.