Salsa hanya bisa mengangguk meski itu akan sangat sulit karena lidahnya sudah sangat terbiasa.
Hening beberapa saat karena Salsa maupun Farhan tengah sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Emm ... pak, serius kita ini pacaran?" Tanya Salsa dengan beribu-ribu keberanian.
"Seperti yang kamu mau, kita pacaran dulu sambil menunggu waktu yang baik untuk menikah."
Rasanya Salsa ingin menjerit. Siapa yang meminta pacaran? bukannya tadi Farhan sendiri yang memutuskan agar mereka pacaran dulu.
"Kamu santai aja, saya perhatikan dari tadi kamu tegang terus."
Bagaimana tidak tegang kalau tiba-tiba menjadi pacar seorang bos yang selama ini disegani dan di hormati. Jelas Salsa harus hati-hati.
"Saya masih belum terbiasa." Jawab Salsa sambil menundukkan kepalanya.
Jantung Salsa ber-degup kencang saat tiba-tiba Farhan menggenggam tangannya.