…Kebaikannya tidak mengembalikan kehidupan ibunya. Kebaikan juga tidak dapat menghentikan ambisi serta penindasan dan kekejaman pasangan ibu dan anak itu kepadanya.
Yuan Muchun menarik napas panjang. Dia tidak bisa menahan diri untuk memeluk dirinya semakin erat. Namun, tiba-tiba ia melihat Yuan Sichun sedang mendekat ke arahnya melalui jendela di depannya. Matanya tiba-tiba memerah. Dia menggigit erat bibirnya, air matanya berputar-putar di matanya.
"Cepat atau lambat pasti akan ada hari ini. Aku mengira sore hari ini kamu seharusnya sudah menerima kenyataan. Jadi, untuk apa menangis? Tidak ada salahnya juga berhubungan dengan orang bodoh. Mungkin setelah saling mengenal cukup lama di masa depan, dia akan melakukan apa yang kamu katakan. Mungkin saja seluruh Keluarga Qin kelak menjadi milikmu…" ucap Yuan Sichun.