Kedua tangan Ye Jingyun gemetaran tidak terkendali. Melihat tubuh Beixi tersungkur di lantai karena tamparannya, ia masih tidak bereaksi. Getaran amarah dalam hatinya semakin terguncang kuat.
Tamparan itu terjadi hanya karena barusan Beixi menyebut kata 'ibunya'. Beixi seolah telah memicu bom waktu yang selama ini tersembunyi dalam hati Ye Jingyun. Bagaimana bisa menyebut Ji Fengmian di sini? Bagaimana bisa?! Batinnya.
Ye Jingyun sudah menghindari seseorang yang tidak ingin ia temui seumur hidupnya. Ia berhati-hati selamanya, tidak ingin membiarkan ibunya tahu keberadaan Ji Fengmian. Ia bahkan tidak berani menyebut satu kata pun yang berhubungan dengan orang itu. Hanya satu kalimat sederhana mampu mengungkap segala rahasia yang ditutupinya hampir 40 tahun lamanya ini.