"Bukannya masih ada peserta terakhir yang belum tampil?" tanya Shen Fanxing.
Pembawa acara terdiam sejenak, lalu tersenyum dan bertanya, "Apa ada?"
Shen Fanxing tahu pembawa acara itu sengaja, ia pun menyeringai dingin. Ia membalas, "Dari nomor 165 langsung melompat ke nomor 167, nomor 166 di tengah itu, apa kamu makan?"
Raut wajah pembawa acara itu tiba-tiba menjadi tegang. Bahkan anak kecil yang bersekolah saja merasa malu terhadap perkataan semacam ini, terlebih dirinya orang dewasa yang sudah masuk di dalam masyarakat bertahun-tahun, diberi pelajaran seperti itu.
"Apa masih perlu dibandingkan? Bukankah jawabannya sudah jelas?"
"Karya Tuan Liang jelas merupakan akhir, kan? Tidakkah ini memalukan kalau tiba-tiba memasukkan lagi satu di saat seperti ini?"
"Kalau itu aku, aku tidak akan tampil. Itu hanya mempermalukanku…"