Kedua tangan Yuan Sichun yang mencengkeram mantelnya dengan keras pun memutih. Shen Fanxing mencibir sambil menyeringai. Ia ingin mengharapkan sedikit penyesalan dari Yuan Sichun, namun tampaknya itu hanya ilusinya.
Rasa sakit di tubuh Yuan Sichun sudah membuatnya mati rasa. Melihat Shen Fanxing, ia bersusah payah untuk duduk. Sepasang matanya yang menatap lekat Shen Fanxing tampak merah mengerikan. Tatapan semua orang memandang Yuan Sichun, entah apa yang dipikirkannya.
"Shen Fanxing…" ucap Yuan Sichun. Meskipun suaranya tidak bertenaga, namun masih bisa terdengar sedikit kekuatan yang bertambah. Mendengar itu, senyum di wajah Shen Fanxing semakin dalam.
"Apa Nona Yuan tidak memanggilku kakak ipar lagi?" tanya Shen Fanxing sambil tersenyum. Akhirnya, ia tidak mendengar lagi sapaan munafik yang dari mulut Yuan Sichun. Tentu saja, hatinya terasa nyaman saat ini.