Xion mengangguk-angguk mendengar kata-kata Therius. "Hmm.. kurasa, kau harus menjaga Emma. Kalau aku melihat begitu besarnya dendam nenekmu kepada orang tua Emma, bisa jadi berikutnya ia akan menjadikan Emma sebagai sasaran pembalasan dendamnya," kata Xion prihatin.
"Kau benar," kata Therius. "Aku akan selalu menjaganya. Aku juga sudah menyiapkan tim pengawal terbaik untuk mengawasinya di mana pun ia berada."
"Bagus," kata Xion.
"Lalu, apa yang akan terjadi selanjutnya?"
"Besok, aku dan Emma akan membicarakannya. Yang jelas kami sudah berhasil memperoleh izin untuk berangkat ke Thaesi untuk bertemu Putri Arreya dan keluarga Emma yang lain. Kurasa kami masih bisa menghadiri pemakaman ayahnya."
Xion mengangguk-angguk. "Aku senang Emma akhirnya akan dapat bertemu ibunya. Akhirnya ia akan bahagia."