Chapitre 66: My name is Karang.

***

Ternyata Pelita lupa kalau nama suaminya adalah Karang, bukan soal nama lengkap atau nama panjangnya, tapi arti nama yang diberi Gibran saat Karang ditinggal pergi Sofi. Pasti masih ingat kalimat batu karang yang terus tegar meski diterjang ombak berkali-kali, dan karang adalah kata lain dari batu—yang keras, juga kaku.

Sekarang, laki-laki itu ingin mengingatkan Pelita sekali lagi siapa Karang yang sebenarnya. Biar saja jika Pelita ingin marah-marah, memisahkan diri, tak mau tidur seranjang. Lagipula Karang masih punya sejuta cara membuat istrinya kembali, apalagi dalam mode emosi seperti sekarang.

Karang terus menyeringai saat mobilnya mengikuti ke mana saja arah taksi yang dinaiki Pelita, apalagi sekarang sudah malam, takkan ia biarkan istrinya bebas keluyuran. Hingga taksi warna putih itu menepi di depan sebuah hotel, Karang mengernyit.