"Bagaimana kamu bisa merasakan kalau dia adalah putrimu? Kenapa kamu begitu sangat yakin?" tanya Alisha dengan wajah serius dan tegang ingin tahu apa jawaban Ducan.
"Kenapa aku tidak merasa yakin kalau dia adalah putriku? tanpa aku memeriksanya aku sudah sangat yakin. karena wajahnya tidak jauh berbeda denganku saat aku masih kecil. Apakah sekarang aku bisa menjaga Diana di sini, di kamarku." ucap Ducan dengan nada dingin.
Alisha menelan rasa kecewa. Ducan begitu sangat yakin kalau Diana adalah putrinya, tapi kenapa Ducan tidak percaya kalau dia adalah istrinya? bahkan sampai detik ini Ducan masih belum mengakuinya.
"Aku tidak melarang kamu untuk bersama Diana, tapi saat ini aku harus membangunkannya karena dia harus pergi ke sekolah." ucap Alisha dengan perasaan sakit mengusap lembut wajah Diana yang masih tidur lelap.
"Diana... Diana, bangun sayang." panggil Alisha seraya mengusap tangan Diana yang mungil.