Di dalam perpustakaan, di bawah rak buku yang runtuh, terdengar isakan pelan yang samar, saat Violet mencoba menyingkirkan kayu- kayu berat itu dari tubuhnya.
"Jedrek… Maaf…" Violet terisak saat melihat Jedrek mendekatinya, matanya yang gelap mirip predator yang siap menerkam mangsanya.
Mungkin dia merasa kasihan pada penyihir itu atau mungkin dia punya rencana lain di dalam pikirannya yang kejam, tetapi pada akhirnya, setelah mendengarkan permohonan dan rengekan Violet, dia membungkukkan tubuhnya dan dengan mudah mengangkat rak buku dari tubuh Violet.
Sang penyihir begitu kesakitan hingga dia tidak bisa bergerak seinci pun tanpa meringis. Rasa sakit ini benar- benar sulit untuk ditahan. Tapi, yang membuatnya lebih tidak percaya lagi adalah bagaimana Jedrek memperlakukannya.
Bagaimana mungkin sang raja yang telah menghabiskan waktu bersamanya selama beberapa dekade lamanya begitu tega untuk melakukan hal ini?