Chapitre 1844: Lu Huanting Belum Mati

Otaknya sangat berat, sepertinya dia tidur sangat lama.

Saat Luo membuka matanya, ia melihat pemandangan yang tenang dan tenang.

Lu Yuchen sedang duduk di sofa di samping tempat tidur. Dengan suara rendah dan magnetis, dia membisikkan dongeng di buku cerita.

Dia mengerutkan alisnya dan tampak tidak sabar.

Namun, suaranya sangat rendah dan lembut.

Jika Anda tidak melihat ekspresinya, itu hanya akan membuat orang berpikir bahwa itu adalah ayah yang sangat peduli.

Dia memegang buku dongeng di tangan kanannya, dan memegang bola kecil pink di tangan kirinya.

Dudu yang mengenakan rok merah muda sedang berbaring di pelukannya, napasnya sudah sangat teratur.

Dan di sisi kakinya yang lain, ada sosok kecil lain yang berbaring.

Youyou!

Youyou tampaknya sangat lelah, tetapi tidak ingin pulang, berbaring di pangkuan ayahnya dan tertidur.

Di sofa seberang Lu Yuchen duduk sosok yang tidak asing.

Kakak sudah datang!?