Lu Yuchen adalah orang yang selalu melakukan apa yang diinginkannya, jadi setelah ragu-ragu beberapa detik, dia terus mengulurkan tangannya. Jari lentik Lu Yuchen menyentuh kain hitam yang menutupi mata anak perempuan itu dengan perlahan. Anak kecil itu dapat merasakannya dan semakin takut sampai-sampai tubuhnya semakin gemetar. Setelah itu, dengan lembut dan perlahan dia menarik kain hitam itu.
Mata yang indah itu penuh dengan air mata. Anak kecil itu melihat Lu Yuchen yang ada di depannya. Pipinya yang berisi gemetar karena merasa takut hingga menggigit bibirnya dengan erat. Air matanya sudah membuat bulu matanya yang terlihat gemetar itu menjadi basah. Kemudian, dua tetes air matanya terlihat kembali menetes melewati pipinya.