Setelah Bibi Zhang keluar untuk menelepon, tidak lama kemudian bel pintu berbunyi. Tang Xinluo seketika merasa sedikit tegang. Ketika dia melihat Bibi Zhang pergi untuk membuka pintu, tanpa sadar dia langsung menggunakan satu tangannya untuk memegang perutnya yang sangat besar itu, sementara tangan lainnya memegang ponsel yang diam-diam disembunyikannya di dalam pakaianya.
Aku sudah terlalu gegabah, walaupun Bibi Zhang berbohong kepadaku, tapi dia selama ini selalu menjagaku dan membuatku merasa tenang. Sayangnya, aku tetap tidak bisa menahan diri untuk mengungkapkan keraguanku… Sekarang kalau aku pikir lagi, bagaimana kalau semua yang dilakukan oleh Bibi Zhang hanya untuk mengelabuiku? Bagaimana kalau tujuan orang yang menyuruh Bibi Zhang mendekatiku bukan hanya karena diriku, tapi untuk anak-anak di dalam perutku? Batin Tang Xinluo.