Wen Xiangyang masih merasa ragu-ragu untuk sementara waktu, namun telepon itu tetap tersambung.
"Hei?"
"Xiangyang, apa kau baru saja meneleponku?" tanya Yan Junyi dari ujung telepon dengan nada suara sedikit depresi.
Wen Xiangyang ragu-ragu sejenak, lalu menjawab dengan bercanda, "Kakak, aku baik-baik saja. Di sana sudah malam, kan? Istirahat dulu saja. Aku tutup teleponnya."
"Tunggu!" tahan Yan Junyi.
Wen Xiangyang ingin menutup telepon, namun ia tiba-tiba berhenti saat mendengar perkataan Yan Junyi dan mendengarkan dengan tegas. "Jangan masukkan perkataan Ziyue yang barusan dalam hati. Selain itu juga, ada sedikit kesulitan masalah perpindahan rumah sakit Shaojie. Rumah sakit ini butuh tanda tangan ayahmu, baru bisa memindahkan rumah sakit. Xiangyang, katakan yang sebenarnya. Apakah kau berselisih dengan ayahmu?"