Chapitre 243: TEGURAN

"Aku masih ingin di sini dulu, Do. nemenin papa aku. Kalau kamu mau kembali, nggak apa-apa duluan saja," jawab Riyan, sedih. Dan tampak terpukul dan sangat merasa kehilangan.

Aldo berdecak kesal. Ingin sekali rasanya Dia memakai Rian tapi rasanya tidak tega. Bagaimanapun kehilangan sosok ayah asi sangat menyakitkan. Iya sudah merasakan itu ketika masih duduk di bangku SMA. Meskipun sekarang Ryan sudah jauh lebih dewasa, itu tidak menjamin dia tidak se terpuruk dirinya. Siapa tahu saja kalian lebih terpuruk dari dirinya Karena di usianya yang sudah menginjak 30 tahun, dia masih belum bisa menemukan pasangan, memberikan menantu pada papanya apalagi cucu. Malah yang ada, dia terjerat pergaulan bebas mencintai sesama jenis. Jelas dia sangat merasa bersalah dan terpukul.

"Aku tahu Ryan kamu masih ingin berlama-lama di sini. ingat ini sudah malam kok bisa datang ke sini besok pagi-pagi buta juga tidak masalah," ucap Aldo yang mulai merasa tidak nyaman di tempat seperti itu.