"Good morning," ucap Massimo lembut menyapa Gina yang baru saja membuka kedua matanya.
Gina mengedipkan kedua matanya beberapa kali menatap Massimo yang tengah duduk satu meter darinya, setelah semua kesadarannya kembali Gina langsung duduk tegak menatap Massimo yang sedang duduk dengan pose maskulin yang menantang. Aroma parfumnya tercium jelas di indra penciuman Gina, satu hal nilai plus Massimo adalah tubuhnya selalu wangi meskipun kedua punggung dan kedua tangannya dipenuhi tato.
"Apa kau punya sindrom sleepwalking, sayang?" tanya Massimo pelan seraya menggoyang-goyangkan gelas kristal berisi redwine di tangannya.
"Sepagi ini kau sudah minum?" Gina memberikan pertanyaan sebagai jawaban atas pertanyaan yang diberikan Massimo.
Massimo terkekeh. "Semakin lama kau semakin mirip denganku, sepertinya aku harus sering-sering mengajakmu bepergian mengurus semua bisnisku di.."
"Tidak." Gina langsung duduk dengan tegap dengan menggerakkan kedua tangannya. Panik. "Aku tidak mau."