Setelah melampiaskan kekesalannya Gina pun langsung pergi dari hadapan Massimo, yang ia pilih adalah jalan memutar yang tentunya akan membuatnya masuk dari pintu gerbang depan. Gina lebih memilih resiko yang lebih nyata daripada harus melewati jalan rahasia yang sempit dan pengap itu, belum lagi dengan hewan-hewan yang ada didalamnya. Membayangkannya saja sudah membuat Gina bergidik.
"Gina stop!!"
Mendengar namanya dipanggil oleh massimo membuat Gina mempercepat langkah kakinya, akan tetapi karena gerakan Massimo jauh lebih cepat alhasil dengan mudah Gina terkejar oleh Massimo yang kini sudah berhasil menguncinya di tembok besar yang mengelilingi rumahnya.
"Jangan pergi, urusan kita belum selesai,"ucap Massimo dingin penuh intimidasi.
Gina memberanikan diri menatap massimo yang sedang berdiri di hadapannya. "Sejak awal di antara kita tidak memiliki urusan apa pun, jadi tidak ada alasan untukku tetap berada didekatmu."