Gina hampir mematikan ponsel sang ayah kalau saja Massimo tidak langsung memberikan peringatan padanya, sepertinya Massimo sudah bisa membaca pikiran Gina.
"Aku tidak mau berbicara dengan seorang pembohong sepertimu,"ucap Gina ketus ketika masih memberikan peringatan kedua padanya.
Massimo terkekeh. "Pembohong siapa yang pembohong memangnya?"
"Aku, akulah yang pembohong."
Tutt…
Gina langsung mematikan panggilan Massimo, berbicara terlalu lama dengan pria itu membuat kesehatan jantungnya tidak baik. Namun baru saja akan melangkahkan kakinya pergi dari tempatnya itu, tiba-tiba ponsel sang ayah kembali berdering. Massimo kembali menghubunginya. Dengan sangat terpaksa Gina pun menerima panggilan Massimo kembali.
"Ya…"
"Aku bukanlah orang yang sabar, Gina. Aku bisa membuat usaha keluarga kalian bangkrut dalam satu menit…"